Perusahaan Aset Menengah Kuasai IPO Saham
FAKTA.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI telah merealisasikan 64 penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Data tersebut tertuang hingga 1 September 2023.
Jumlah tersebut telah melampaui capaian sepanjang tahun 2022 dengan jumlah 57 perusahaan. Bahkan, BEI masih menyimpan sebanyak 28 perusahaan lainnya yang akan IPO di sisa tahun ini.
Artinya, jika tak ada perubahan, maka total IPO saham tahun ini bisa mencapai 92 perusahaan.
Terlepas dari capaian itu, data yang dirilis BEI memperlihatkan klasifikasi aset perusahaan dan papan tempat pencatatan saham-saham itu. Dari sisi aset misalnya, sejak tahun-tahun sebelumnya, perusahaan yang IPO banyak berasal dari kalangan aset skala menengah (aset dengan nilai di antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar).
Asing Terus Keluar dari Pasar Saham, Net Sell Capai Rp675,21 MiliarDari skala aset tersebut, sebagian besarnya akan tercatat di papan pengembangan. Ini adalah papan pencatatan yang disediakan BEI untuk mencatatkan saham dari perusahaan menengah yang diharapkan dapat berkembang.
Pada 2021 misalnya, dari 53 IPO, sebanyak 22 saham tercatat di papan pengembangan. Kemudian pada 2022, jumlah saham yang tercatat di papan pengembangan mencapai 31.
Lalu bagaimana dengan tahun ini? Data BEI menunjukkan jumlahnya jauh lebih besar lagi atau mencapai 37 saham.
Di sisi lain, BEI masih menyimpan 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham. Dari jumlah itu, 15 di antaranya perusahaan aset skala menengah.
IPO Saham Semakin RamaiSebagai tambahan informasi, perusahaan skala kecil dimaknai dengan nilai aset di bawah Rp50 miliar. Sementara perusahaan skala besar memiliki aset di atas Rp250 miliar.
Komentar (0)
Login to comment on this news