Adu Keren Visi Misi Capres-Cawapres di Sektor Pendidikan dan Pesantren

FAKTA.COM, Jakarta - Tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024 telah memaparkan dokumen visi-misi sebagai janji apabila diamanahkan menjabat sebagai presiden-wakil presiden periode 2024-2029. Paparan program kerjanya termasuk sektor pendidikan sekaligus upaya pengelolaan pondok pesantren.

Ketiga pasangan tampaknya sepakat sektor pendidikan di Indonesia perlu pembenahan sekaligus akselerasi sebagai modal untuk pemberantasan kemiskinan di Indonesia. Namun, masing-masingnya punya pendekatan yang berbeda terkait cara untuk mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia.

Anies-Muhaimin menilai, belum meratanya pendidikan di Tanah Air masih jadi persoalan sehingga negara kita masih jauh dari status kemakmuran. Mereka mengatakan, "Masih banyak rakyat yang sulit mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang layak dan terjangkau."

POINTER: Adu Kuat Tiga Poros di Pilpres 2024

"Ketidakadilan dalam mendapatkan pekerjaan yang berkualitas, pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap sumber daya serta berbagai konflik agraria menjadi pemicu terbesar menurunnya kohesivitas sosial," kata pasangan Ganjar-Mahfud dalam pengantarnya.

Sementara, Prabowo-Gibran dalam program kerja Asta Cita 6 menilai perlunya pembangunan desa lewat pengembangan pendidikan dan keterampilan. "Membangun dari desa tidak hanya dalam bentuk infrastruktur fisik, tetapi juga dalam pemberdayaan komunitas lokal melalui pendidikan, pengembangan keterampilan, dan aksesibilitas ke berbagai sumber daya," tulis mereka.

Perhatian di Pesantren

Pesantren merupakan salah satu bagian penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Oleh Karena itu, ketiga pasangan capres-cawapres turut memberikan perhatian serta dituangkan dalam visi-misi untuk pencapaian lima tahun ke depan.

Menariknya, saat ini pemerintah juga telah menerapkan dana abadi pendidikan, di mana dana abadi pesantren termasuk bagian di dalamnya. UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren pun mengamanatkan pengalokasi dana abadi ini untuk pengembangannya.

Dana abadi pesantren merupakan program yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah naungan Kementerian Keuangan. Sekadar informasi, total dana abadi di instansi ini mencapai Rp134,1 trilun dengan dana abadi pendidikan senilai Rp106,1 triliun.

Pertemuan PDIP-Jokowi, Masih Jauh Panggang Dari Api

Sedangkan dana abadi pesantrem pada periode 2023 telah dialokasikan belanja untuk sektor pesantren sebesar Rp250 miliar lewat Kementerian Agama. Berikut paparan visi misi untuk pengembangan pesantren dari masing-masing pasangan peserta Pilpres 2024.

AMIN Jadi Pendaftar Pertama Pilpres 2024

Janji Anies-Muhaimin untuk pengembangan pondok pesantren di antaranya,

• Mengoptimalkan peran koperasi melalui: (1) merevitalisasi BUMDes yang layak untuk dijadikan Koperasi, (2) merevitalisasi koperasi-koperasi pondok pesantren, dan (3) membentuk badan-badan usaha milik rakyat, termasuk BUM-Petani, dan BUM-Nelayan. 
• Meningkatkan kapasitas, kompetensi dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan di Madrasah, Pondok Pesantren, dan lembaga pendidikan berbasis agama, sehingga memenuhi standar kompetensi nasional. 
• Program Santri Tauladan, Pesantren Gemilang
  a. Kepastian atas kekhasan dan otonomi pesantren
  b. Ijazah Pesantren disetarakan dengan sekolah umum, bisa untuk melanjutkan sekolah atau pencarian kerja
  c. Fasilitas pesantren akan diperbaiki, dengan dukungan dari pemerintah
  d. Guru pesantren akan disejahterakan dengan bantuan dari pemerintah
  e. Beasiswa untuk para santri diperbanyak, bisa sekolah di dalam maupun luar negeri
  f. Pertukaran pelajar untuk para santri, dengan luar negeri akan digiatkan
  g. Pelatihan kewirausahaan akan didorong di pesantren-pesantren, para santri siap menjadi wirausahawa. 
  
  

Rencana dan program Ganjar-Mahfud untuk pengembangan pendidikan dan pondok pesantren di antaranya,

• Wajib Belajar 12 Tahun Gratis: Pintar Tanpa Biaya.
  Transformasi pendidikan termasuk penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata, berkualitas, dan produktif, di sekolah negeri dan swasta yang memenuhi persyaratan bantuan dari pemerintah, termasuk bagi santri dan pesantren.
• Program 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana.
  Memastikan setiap keluarga miskin menyekolahkan minimal 1 orang anaknya hingga sarjana untuk memutus rantai kemiskinan.
  
• Guru dan Dosen Sejahtera, Berkualitas, dan Kompeten Sejajar Negara Maju.
  Pendapatan guru dan dosen harus meningkat dan harus sejahtera, melalui penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.
  
• Integrasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi–Dunia Usaha.
  Menyambungkan kebutuhan dunia usaha dengan kurikulum pendidikan, pelatihan disertai dengan dukungan pemagangan yang nyata terhadap sekolah vokasi.
  
  

Pasukan Kampanye Prabowo-Gibran Diumumkan Hari Ini

Sedangkan tawaran Prabowo-Gibran untuk program pengembangan pendidikan dan pondok pesantren di antaranya,

• Memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil
• Melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar dan memperluas cakupan program hingga ke pesantren dan perguruan tinggi.
  
• Penguatan pendidikan, sains dan teknologi, serta digitalisasi melalui melalui pengembangan dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren, dana abadi kebudayaan, dan dana abadi lembaga swadaya masyarakat (LSM)
  
• Meluncurkan program Dana Abadi Pesantren sebagai implementasi UU No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
  
• Memperkuat program pemberdayaan masyarakat (gotong royong) untuk hidup sehat seperti revitalisasi Posyandu (pos pelayanan terpadu), revitalisasi Posbindu (pos pembinaan terpadu), UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), Poskesdes (pos kesehatan desa), dan Poskestren (pos kesehatan pesantren)
  
• Meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren dan memberikan beasiswa bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan baik di tingkat nasional maupun internasional.