Mengenal Suku Bajau, Suku yang Dijuluki sebagai `Pengembara Laut`
FAKTA.COM, Jakarta - Belakangan ini Suku Bajau menjadi perhatian publik. Suku ini diusir dari pesisir Sabah oleh pemerintah Malaysia.
Dikutip dari South China Morning Post dan The Manila Times, Selasa (11/6/2024), 500 orang Suku Bajau diusir oleh pemerintah negara bagian Sabah karena tak memiliki dokumen kewarganegaraan resmi. Masyarakat suku ini tinggal di rumah gubuk yang dibangun di Distrik Semporna, Sabah, Malaysia. Ada "138 pemukiman tidak sah" yang dihancurkan oleh petugas keamanan Malaysia.
Menurut Kementerian Pariwisata, Kebudayaan, dan Lingkungan Sabah, operasi ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan mencegah aktivitas kriminal lintas batas.
"Kedaulatan hukum harus ditegakkan," tulis kementerian itu.
Operasi ini menuai protes dari berbagai pihak. Pendiri kelompok aktivis Borneo Komrad, Mukmin Nantang mengecam tindakan itu.
"Apakah situasi ini menciptakan lingkungan yang lebih aman? Berapa banyak uang negara yang telah dicuri oleh orang Bajau Laut agar mereka diperlakukan seperti binatang?" tulis Nantang dalam unggahan di Facebook.
Dia juga mempertanyakan keadilan bagi suku minoritas di Malaysia dengan operasi pengusiran Suku Bajau.
Tari Rangkuk Alu, Tarian Tradisional yang Mejeng di Google Doodle Hari IniMengenal Suku Bajau
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Indonesia.go.id, Suku Bajau (atau Suku Bajo) adalah suku nomaden yang hidup di atas laut. Suku ini tersebar di Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, hingga Kepulauan Solomon.
Kalau di Indonesia, suku ini tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah launnya di Indonesia bagian timur.
Warga suku biasanya mendirikan rumah di tepi pantai atau perairan laut dangkal. Tiang pancang dipasang di hunian mereka agar tidak terkena ombak pasang. Biasanya rumah Suku Bajo berdinding kayu dan beratap daun rumbia.
Suku ini menggunakan perahu sebagai alat transportasi dan mencari nafkah. Sekadar informasi, mata pencaharian mereka yang utama adalah nelayan.
Cara tradisional mencari ikan masih dilakukan, seperti memancing dengan kail, menjaring, dan memanah. Hasil tangkapan itu dijual kepada masyarakat di pesisir dan pulau terdekat.
Diperingati Setiap 2 Oktober, Begini Asal-usul Hari Batik NasionalPenyelam Andal
Di samping itu, suku yang kerap dijuluki "Pengembara Laut" memiliki kemampuan menyelam yang andal. Mereka bisa menyelam hingga 70 meter dalam sekali napas.
Hal ini disebabkan oleh limpa mereka yang sudah beradaptasi dengan alam. Menurut sebuah studi, limpa orang Bajau 50% lebih besar daripada masyarakat lainnya. Ukuran yang lebih besar ini memungkinkan Suku Bajau bisa menampung oksigen lebih banyak untuk menyelam.
Orang-orang suku ini tak memerlukan baju khusus dan alat bantu untuk menyelam. Mereka hanya memakai kacamata renang dari kayu untuk melindungi mata dari air.
Keterampilan mencari ikan ini diajarkan sejak dini. Suku ini mengajari anak-anak mereka untuk memancing, menyelam, serta mencari ikan atau gurita. Makanya, enggak heran kalau kemampuan menyelam orang-orang Bajau luar biasa.
Komentar (0)
Login to comment on this news