Pohon Palem di Hutan Amerika Ini Kabarnya Bisa Berjalan, Emang Iya?
FAKTA.COM, Jakarta – Ada rumor menarik tentang Socratea exorrhiza. Pohon palem asli hutan hujan tropis Amerika Tengah dan Selatan, dikabarkan bisa “berjalan” dari tempat teduh ke tempat yang disinari matahari.
Konon, pohon ini “berjalan” dengan menumbuhkan akar sesuai dengan arah yang diinginkan. Pohon ini membiarkan akar tua yang terangkat ke udara dan mati.
Benarkah demikian?
Polisi Ini Rantai Pohon, Alasannya Bikin KetawaDikutip dari Science Alert, Selasa (23/7/2024), pengetahuan pohon palem berjalan pertama kali diungkapkan oleh John H. Bodley dan Foley C. Benson pada 1980. Penelitian itu diterbitkan dalam jurnal The Association for Tropical Biology and Conservation.
Dalam penelitannya, Benson dan Bodley mengatakan palem menggunakan akarnya untuk “menjauh” dari titik perkecambahannya jika pohon lain tumbang dan menimpa bibitnya.
Pohon palem memiliki akar-akar yang berada beberapa meter di atas tanah. Menurut Bodley, ketika akar-akar tersebut patah atau membusuk, kaki-kaki (akar-akar) yang lebih baru dapat menggali petak-petak tanah yang jaraknya agak jauh.
Socratea exorrhiza, pohon palem yang dikabarkan bisa berjalan. (Dokumen Wikipedia)
Namun, pada penelitian 2005, ahli ekologis sekaligus pakar palem, Gerardo Avalos, menemukan bahwa Socratea exorrhiza sebenarnya tidak berpindah dari tempat perkecambahannya.
Dalam penelitiannya, Avalos sepakat, ketika akar menjadi tua dan terjatuh, palem akan dengan cepat menumbuhkan akar baru. Hal ini bertujuan agar pohon ini bisa berdiri dengan stabil. Namun, Socratea exorrhiza tidak banyak bergerak.
Pohon palem berjalan menempel pada tempat perkecambahannya. Meskipun seperti tanaman hutan hujan lainnya, pohon palem masih dapat merenggang untuk mencari cahaya.
Sang peneliti membantah dugaan pohon palem berjalan dan bergerak cukup cepat untuk mencari sinar matahari. Lalu, pada 2007, penelitian lain juga mengungkapkan kesimpulan yang sama dengan Avalos.
6 Fakta Unik Tanaman Kratom, Apa Saja?Sekadar informasi, pada 1960-an, para ilmuwan mengarahkan hipotesis, yaitu akar ekstrem ini berevolusi untuk bertahan dari banjir. Akan tetapi, tidak ada banyak bukti yang meyakinkan untuk mendukung gagasan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian peneliti juga berpendapat, di hutan hujan lebat, akar pohon palem berjalan memungkinkan spesies ini lebih mudah meningkatkan ukuran dan stabilitasnya. Dengan begitu, pohon ini bisa memanfaatkan celah cahaya di kanopi tanpa mengeluarkan energi pada batang yang lebih tebal.
Melihat dari beberapa penelitian di atas, ini berarti Socratea exorrhiza tidak benar-benar berjalan.
Komentar (0)
Login to comment on this news