Ilmuwan Temukan Sumber Oksigen di Dasar Laut, Kok Bisa?

Peneliti menemukan sumber oksigen di dasar laut. Kok bisa, ya? (Dokumen Freepik/wirestock)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta – Penemuan tak terduga membuat para peneliti berdecak kagum. Ternyata, oksigen tak selalu dihasilkan oleh organisme yang berfotosintesis.

Dikutip dari Science Alert, Kamis (25/7/2024), sebuah temuan menunjukkan ada sumber oksigen tambahan di dasar laut. Ahli biogeokimia, Andrew Sweetman dari Scottish Association for Marine Science (SAMS) dan tim menemukan sumber oksigen ketika mengukur kadar O2 di dasar laut untuk menilai dampak penambangan di laut.

Di tengah Samudra Pasifik, terdapat bebatuan bulat yang berwarna hitam (bintil) menghiasi dasar laut. Pada kedalaman lebih dari 4 ribu meter (13. ribu kaki), kadar oksigen secara perlahan akan terus meningkat.

Mengenal Egek, Tradisi Suku Moi untuk Jaga Keseimbangan Biota Laut

“Saat pertama kali mendapatkan data ini, kami mengira sensornya rusak, karena setiap penelitian yang pernah dilakukan di laut dalam, hanya melihat oksigen yang dikonsumsi, bukan diproduksi," kata Sweetman.

"Kami pulang dan mengkalibrasi ulang sensor tersebut, tetapi selama 10 tahun, pembacaan oksigen yang aneh ini terus muncul,” tambah dia.

Demi menyelidiki misteri tersebut, para peneliti mengumpulkan beberapa batuan dasar laut di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah bebatuan itu sumber produksi “oksigen gelap” itu atau bukan.

Reaksi Logam dengan Bebatuan Dasar Laut

Penelitian lanjutan itu menyatakan, hamburan bintil-bintil ini menutupi sebagian besar dasar laut, dan akan menjadi endapan alami logam tanah, seperti kobalt, mangan dan nikel, yang bercampur dalam campuran polimetalik. Ternyata, logam-logam itulah yang menyebabkan batu-batu tersebut secara spontan bereaksi di dasar laut.

Para peneliti menemukan nodul polimetalik tunggal menghasilkan tegangan hingga 0,95 V. Jadi ketika dikelompokkan bersama, seperti baterai dalam satu seri, mereka dapat dengan mudah mencapai 1,5 V yang diperlukan untuk memisahkan oksigen dari air dalam reaksi elektrolisis.

Cara Tidur Mamalia Laut Ini Unik Banget, Ada yang Setengah Merem

Menurut ahli kimia Universitas Northwestern, Franz Geiger, geobaterai alami yang ditemukan tadi merupakan dasar untuk penjelasan mengenai produksi oksigen gelap di lautan.

Penemuan oksigen gelap ini juga menawarkan kemungkinan penjelasan atas keberadaan 'zona mati' lautan yang masih misterius selama beberapa dekade setelah penambangan laut dalam dihentikan.

Sekadar informasi, pada 2016-2017, para ahli biologi kelautan mengunjungi lokasi-lokasi yang pernah ditambang pada 1980-an dan menyatakan bahwa tidak ada bakteri yang ditemukan di area pertambangan. Namun, di wilayah yang tidak ditambang, kehidupan laut justru berkembang pesat.

Selain dampak terhadap penambangan laut dalam, oksigen gelap (dark oxygen) juga memicu serangkaian pertanyaan baru tentang asal-usul kehidupan.

“Kita sekarang tahu bahwa oksigen diproduksi di laut dalam, di mana tidak ada cahaya,” kata Sweetman.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//