Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Menyambut Hujan
FAKTA.COM, Jakarta – Indonesia punya banyak kearifan lokal. Salah satunya berkaitan dengan menyambut hujan.
Masyarakat melakukan tradisi untuk menyambut hujan sebagai perwujudan rasa syukur. Bagi mereka, hujan merupakan berkah dari-Nya karena bisa bercocok tanam, termasuk padi.
Salah satu tradisi menyambut hujan yang ada di Indonesia ini adalah campur bawur. Dikutip dari laman NU Online, Rabu (1/11/2023), campur bawur merupakan tradisi menyambut musim hujan yang dilakukan oleh masyarakat Blora, Jawa Tengah. Tradisi ini dilakukan ketika masuk musim hujan.
BMKG Minta Masyarakat dan Pemerintah Antisipasi Musim HujanMasyarakat setempat membuat tumpeng dan membawanya ke musala atau masjid untuk didoakan. Biasanya tumpengan ini terbuat dari nasi uduk.
Salah seorang warga Banjarejo, Blora, Abdul Ghofur, mengatakan tradisi campur bawur merupakan tanda terima kasih kepada Tuhan yang sudah menurunkan hujan. Selain itu, tradisi ini juga bertujuan untuk meminta keselamatan seiring dengan datangnya musim tanam padi.
Tradisi selanjutnya adalah Memayu Ki Buyut Trusmi—berasal dari Trusmi, Cirebon, Jawa Barat. Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Cirebon, ada arak-arakan tumpeng nasi, padi, sayur-mayur, dan hasil bumi. Tumpeng dan hasil bumi ini biasanya menjadi rebutan masyarakat.
Sedia Payung Sebelum HujanSelain arak-arakan, ada juga pertunjukan wayang serta penggantian atap rumbia (welit) di kompleks makam Ki Buyut Trusmi.
Tradisi itu bertujuan untuk memohon hujan segera turun. Tradisi Memayu Ki Buyut Trusmi juga menunjukkan rasa syukur karena musimnya sudah datang.
Kalau di tempatmu, adakah tradisi menyambut musim hujan, guys?
Komentar (0)
Login to comment on this news