3 Cara Cegah Stres untuk Caleg Gagal dalam Pemilu
FAKTA.COM, Jakarta – Para calon legislatif (caleg) berlomba-lomba untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum (Pemilu). Mereka mengeluarkan banyak dana, waktu, dan tenaga untuk berkampanye.
Namun, ketika tidak terpilih, para caleg gagal rentan terserang stres.
Menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, Senin (12/2/2024), ada tiga beberapa cara untuk mencegah caleg gagal menjadi stres. Berikut ini adalah rinciannya.
1. Menerima Kenyataan
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, pada 2019, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI, dr. Fidiansjah, berkata orang yang daya tahannya rapuh, akan mengalami gejolak dalam diri seseorang antara cita-cita dan harapan. Harapan dan cita-cita yang tidak sesuai dengan kenyataan ini bisa menimbulkan stres.
Tak Rela Jokowi Urus Sembako, PDIP Sebut Itu Urusan Caleg Tingkat 2“Orang-orang yang rapuh mengalami realitas dengan kenyataan bukan hanya pada Pemilu, melainkan semua kondisi,” kata Fidiansjah.
Dalam Pemilu, ada “seleksi” yang memungkinkan caleg menang atau gagal. Dia mengatakan hal pertama yang dilakukan para caleg adalah ikhlas menerima kenyataan bahwa tidak lolos ke parlemen.
“Maka, (perlu) kesiapan menerima kenyataan karena tidak sesuai yang diharapkan, harus bisa menerima. Prinsip pertamanya adalah siap kalah dan menang,” kata Fidiansjah.
2. Selalu Berpikir Positif
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr. Ngabila Salama, menyarankan agar para caleg senantiasa berpikir positif ketika gagal nyaleg.
“Selalu berpikir positif dan mengambil hikmah positif dari setiap peristiwa,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima FAKTA.COM.
Ngabila juga menganjurkan para caleg untuk menerapkan CERIA yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu cerdas intelektual, spiritual, emosional, empati, rajin ibadah, interaksi yang bermanfaat, serta asah asih asuh pada keluarga.
Dua WNI Naturalisasi Jadi Caleg dalam Pemilu 20243. Jangan Malu ke Psikiater jika Muncul Gejala Ringan
Ngabila menyarankan para caleg yang sudah mengalami gejala stres ringan, seperti overthinking, cemas, dan insomnia, untuk berkonsultasi langsung ke psikolog dan psikater.
“Pada keluhan ringan, jangan malu atau distigma untuk konsultasi online atau langsung ke psikolog dan psikiater,” kata dia.
RSUD Tamansari, kata dia, menyediakan layanan konsultasi psikiater bagi tim sukses capres dan caleg, fans capres, hingga caleg. Ngabila menyebutkan tarif pasien umum konseling dengan psikiater sebanyak Rp60 ribu. Sementara itu, yang memiliki rujukan BPJS dari FKTP tidak akan dikenakan biaya.
Rumah sakit ini juga menerima rawat inap untuk pasien gangguan jiwa yang terkontrol, seperti skizofrenia, skizoafektif, dan bipolar. Ngabila melanjutkan, para pasien yang dalam kasus berat dan butuh rawat inap, akan dirujuk ke RSKD Duren Sawit.
Komentar (0)
Login to comment on this news