Suku Bunga Simpanan Rupiah Perbankan Berpotensi Meningkat
FAKTA.COM, Jakarta - Suku bunga simpanan perbankan berpotensi meningkat secara bertahap. Kondisi ini terjadi setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada Oktober 2023.
Fakta itu tertuang dalam laporan Perkembangan Pasar Keuangan yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Senin (4/12/2023). Menurut laporan itu, potensi kenaikan suku bunga simpanan terjadi pada simpanan berdenominasi rupiah.
"Namun belum ada indikasi pengetatan likuiditas lintas kelompok bank yang berpotensi memicu persaingan secara agresif," bunyi laporan LPS.
POINTER: Selamat Datang di Era Suku Bunga TinggiPada periode sama, kata laporan LPS, tren kenaikan suku bunga simpanan valas masih berlangsung di tengah ruang penyesuaian suku bunga kebijakan The Fed yang masih cukup lebar.
Sebagai informasi, Rata-rata tingkat bunga deposito Rupiah (22 daily moving average) seluruh bank naik 7 bps ke level 3,96% (mtm; 31 Oktober 2023). Di sini, kenaikan terbesar ada di Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 yakni 4,07%, disusul KBMI 1 sebesar 4,05%.
Sementara, suku bunga rata-rata valas industri naik 4 bps ke level 1,82% dengan kenaikan terbesar di KBMI 4 menjadi 1,8%.
Eling Lan Waspodo Perbankan di Era Suku Bunga TinggiAsal tahu saja, Bank Indonesia menaikkan BI7DRR pada 19 Oktober 2023 ke level 6%, setelah bertahan di level 5,75% dalam sembilan bulan. Selanjutnya, bank sentral mempertahankan bunga acuannya pada level 6% per 23 November 2023.
Komentar (0)
Login to comment on this news