Sindikat Perdagangan Orang Terbongkar di Apartemen Kalibata City

ilustrasi kekerasan.
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan membongkar sindikat perdagangan orang di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Awal peristiwa ini terungkap dari laporan seorang pria berinisial AS di Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat.

AS membuat laporan ke BP3MI Jawa Barat lantaran sang istri, IF, tiba-tiba menginformasikan bahwa dirinya batal diberangkatkan ke Dubai sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).

“Istrinya (IF) calon PMI. Dia berangkat dari Garut ke Apartemen Kalibata City karena rencananya mau diberangkatkan ke Dubai. Tapi, tiba-tiba tujuannya dipindah ke Arab Saudi,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi saat jumpa pers kepada media, Senin (18/3/2024).

Mengendus adanya kejanggalan, BP3MI Jawa Barat akhirnya membuat laporan di Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan dibuat pada 4 Februari 2024 dan langsung dilakukan penyelidikan pada hari yang sama.

Ini Soal Kamboja, Pekerja Migran dan Ajakan Setan Perjudian Online

Setelah menerima laporan dari BP3MI Jawa Barat, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan langsung menyisir beberapa kamar apartemen yang diduga menjadi lokasi penampungan calon PMI.

Setelah beberapa jam melakukan penyisiran, ditemukan kamar yang dimaksud di Tower Cendana. Ketika disatroni oleh petugas kepolisian, ternyata tak hanya IF yang berada di lokasi penampungan.

Ditemukan tujuh calon PMI lain yang juga berasal dari Jawa Barat di kamar tersebut.

“Di dalam kamar, kami temukan delapan calon PMI dan seorang perempuan berinisial DA (36),” tutur Yossi. DA merupakan calo atau sindikat yang bakal memberangkatkan kedelapan calon PMI ke Arab Saudi.

Pelaku akui kirim PMI non-prosedural Setelah penggerebekan, DA digelandang ke Mapolres Metro Jakarta untuk dimintai keterangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, DA mengaku berhubungan dengan Mr. M terkait pengiriman PMI ke Arab Saudi.

Mr. M adalah sosok yang bertanggung jawab menyalurkan para PMI ke rumah tangga yang membutuhkan asisten rumah tangga (ART).

Pemerintah Gaet Pekerja Migran Tujuan Jepang Sebagai Nasabah KUR

Kondisi Kekerasan terhadap Perempuan PMI

Berdasarkan data laporan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), terdapat 321 kasus kekerasan terhadap perempuan pekerja migran Indonesia (PPMI) sepanjang 2023.

Dari jumlah tersebut, mayoritas atau 43% merupakan kasus kekerasan ekonomi, seperti gaji tidak dibayar, upah rendah, hingga kerja paksa. Kemudian 27% merupakan kasus kekerasan psikis, seperti perundungan, pelecehan verbal, dan ancaman yang berdampak pada kesehatan mental hingga memicu depresi, kecemasan, dan trauma.

Kemudian 20% merupakan kasus kekerasan fisik seperti pemukulan, penganiayaan, dan penyiksaan yang menyebabkan cedera fisik serta trauma berkelanjutan.

Terakhir, 10% berupa kasus kekerasan seksual yang mencakup perkosaan, pelecehan seksual, dan perdagangan orang.

"Ini adalah (kasus) yang terlaporkan di Komnas Perempuan, yang tidak terlaporkan mungkin jumlahnya jauh lebih besar," kata Komisioner Komnas Perempuan Maria Ulfa Anshor dalam konferensi pers, Kamis (7/3/2024).

Maria menyebut saat ini sudah ada 176 kasus yang terselesaikan, kemudian 81 kasus lainnya masih dalam proses penyelesaian.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//