Kala Aksi Bela Palestina Menjalar ke Kampus Eropa
FAKTA.COM, Jakarta - Aksi pembelaan atas Palestina mulai menjalar ke Eropa. Unjuk rasa di banyak kampus di berbagai negara Eropa pun mulai memicu bentrokan dan penangkapan oleh kepolisian
Ribuan pengunjuk rasa yang rata-rata anak muda menyatakan putus hubungan dengan lembaga yang terafiliasi dengan Israel alias boikot dan mendesak gencatan senjata Gaza segera.
Sedari awal pekan, di sejumlah kampus, para pedemo telah menduduki gedung-gedung, sementara di tempat lain polisi mulai agresif melakukan penyerangan dan menangkapi peserta unjuk rasa.
Di dekat gedung Universitas Sorbonne, Prancis, polisi mengusir sekitar 100 mahasiswa-mahasiswi yang menempati amfiteater dan menahan 88 orang pedemo.
Di Paris, polisi dua kali melakukan intervensi di universitas bergengsi Sciences Po untuk membubarkan sekitar 20 mahasiswa yang membarikade diri di aula utama.
Polisi telah melakukan intervensi beberapa kali selama seminggu terakhir di Sciences Po saat demo dukung Gaza menggema.
Aksi Bela Palestina di Kampus UCLA Rusuh: 15 Orang TerlukaDi Swiss, protes menyebar ke tiga universitas di Lausanne, Jenewa, dan Zurich. Aksi represi juga merebak di sana
Di Austria, puluhan pengunjuk rasa telah berkemah di kampus Universitas Wina, mendirikan tenda dan memasang spanduk sejak Kamis pekan lalu.
Di University of Leipzig Jerman, pihak kampus memanggil polisi usai puluhan orang masuk ruang kuliah dan mengibarkan spanduk dukungan ke Palestina.
"Pendudukan universitas melawan genosida," demikian tulisan di spanduk.
Para pengunjuk rasa juga membarikade pintu ruang kuliah dari dalam dan mendirikan tenda di halaman.
Imbas aksi itu, 13 orang kini dalam proses pidana karena dicurigai masuk tanpa izin.
300 Demonstran Pro Palestina Ditangkap Polisi New YorkDi Berlin's Free University, polisi melakukan penangkapan terhadap para pelajar yang menyuarakan dukungan untuk Gaza.
Para pedemo mendirikan kamp, mengenakan jilbab keffiyeh, dan mengibarkan spanduk. Mereka juga disebut berusaha memasuki ruang kuliah dan menempatinya.
Di Universitas Amsterdam, Belanda, polisi menyerang pedemo dengan pentungan gegara mereka meninggalkan lokasi pada Senin (06/05/2024) seperti dikutip dari kantor berita Perancis, AFP.
Polisi di Amsterdam bahkan menangkap 169 orang. Tak lama setelah itu, petugas melepas para pedemo kecuali dua orang yang dicurigai melanggar ketertiban umum.
Meski muncul kerusuhan, demo tetap berlanjut hingga Selasa malam. Para pelajar ini bahkan memasang barikade untuk menghalangi petugas masuk kampus.
Komentar (0)
Login to comment on this news