Makin Panas, Korut Bakal Pasok 10 Juta Peluru dan Senjata ke Rusia
FAKTA.COM, Jakarta - Pertemuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan lalu rupanya membawa misi khusus untuk peningkatan kekuatan militer kedua negara. Bahkan, beredar kabar Korea Utara dan Rusia mengikat perjanjian pengadaan amunisi hingga 10 juta peluru berkaliber 122 milimeter (mm) dan 155 mm.
Adanya kesepakatan tersebut ramai menjadi perbincangan di media sosial. Pembicaraan kesepakatan Korea Utara dan Rusia di jejaring sosial tersebut mencatut ungkapan salah seorang Ilmuwan Politik Rusia, Yuriy Baranchik.
AS Tambah Bantuan Keamanan Ukraina US$175 Juta"Perjanjian juga akan mencakup senjata analog yang lebih baik dari Himars, milik Amerika Serikat, yang dapat mencapai target hingga jarak 400 kilometer (km)," cuit Sprinter dalam akun X-Twitternya, dikutip Rabu (20/9/2023
Himars merupakan singkatan dari high mobility artillery rocket system atau Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi. Alat utama sistem persenjataan (Alutsista) tesebut berupa peluncur roket ringan buatan Amerika Serikat yang dipasang pada kerangka truk medium army tactical vehicle (MTV) standar.
Cegah Ancaman Pihak Luar, AS Gelar Uji Coba Rudal Antarbenua yang Bisa Bermuatan NuklirRusia: Ini provokasi
Dalam sesi wawancara sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, kunjungan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un merupakan upaya pihaknya menjaga hubungan diplomatik sebagai negara bertetangga. Menurut dia, pertemuan tersebut juga bukanlah sebagai ancaman bagi pihak manapun serta tidak melanggar kebijakan internasional.
"Tentang provokasi, eksalasi, dan ancaman terhadap siapaun. Kami tidak mengancam siapapun. Ancaman terbesar justru dicipatakan oleh elite penguasa saat ini," kata Putin sebagaimana dikutip dari keterangan resminya.
Ia menambahkan, "Kami mendiskusikan hal ini secara terbuka, kami tidak pernah melanggar apa pun, dan dalam hal ini kami tidak akan melanggar apapun. Namun tentu saja kami akan mencari peluang untuk mengembangkan hubungan Rusia-Korea Utara."
Komentar (0)
Login to comment on this news