Impor Lebih Kencang, Surplus Neraca Dagang Berkurang
FAKTA.COM, Jakarta - Surplus neraca perdagangan terus berlanjut dalam 37 bulan beruntun. Namun kali ini, nilai surplus semakin berkurang.
Seperti tertuang dalam data Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Mei 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (15/6/2023). Dalam data BPS dijelaskan, nilai ekspor Indonesia Mei 2023 mencapai US$21,72 miliar atau naik 12,61% dibanding ekspor April 2023.
BPS merinci, sebagian besar ekspor berasal dari nonmigas dengan nilai US$20,4 miliar. Dari sini, kontribusi terbesar dari komoditas kendaraan dan bagiannya sebesar US$373,2 juta.
Dengan begitu, total ekspor Indonesia Januari-Mei 2023 mencapai US$108,06 miliar atau turun 6,01% dari periode sama 2022.
Kinerja APBN Surplus, Menkeu Waspadai Pelemahan Ekspor dan Impor
Sementara nilai impor Indonesia Mei 2023 tumbuh lebih kencang mencapai US$21,28 miliar, naik 38,65% dibandingkan April 2023. Sedangkan secara year on year naik 14,35% dibanding Mei 2022.
Impor terbesar nonmigas senilai US$18,14 miliar, naik 46,42% dibandingkan April 2023 atau naik 18,94% dibandingkan Mei 2022. Terutama dari mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$1,06 miliar.
Bulan/Tahun | Surplus Neraca Perdagangan |
Mei 2022 | US$2,9 miliar |
Juni 2022 | US$5,15 miliar |
Juli 2022 | US$4,22 miliar |
Agustus 2022 | US$5,71 miliar |
September 2022 | US$4,97 miliar |
Oktober 2022 | US$5,59 miliar |
November 2022 | US$5,13 miliar |
Desember 2022 | US$3,96 miliar |
Januari 2023 | US$3,88 miliar |
Februari 2023 | US$5,4 miliar |
Maret 2023 | US$2,83 miliar |
April 2023 | US$3,94 miliar |
Mei 2023 | US$436,5 juta |
Sumber: BPS
Atas catatan itu, neraca perdagangan Indonesia Mei 2023 surplus US$436,5 juta. Jumlah ini anjlok 88,81% dari posisi April 2023 US$3,94 miliar.
Begitu juga jika dibandingkan Mei 2022 US$2,9 miliar, maka surplus Mei 2023 turun dalam 84,95%.
Setelah 53 Tahun, Indonesia-Malaysia Perbarui Perdagangan Perbatasan
Komentar (0)
Login to comment on this news