Surplus Neraca Dagang yang Datang dari Minus

Ilustrasi. (Kemenkeu)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Neraca perdagangan kembali mencatatkan surplus per Juni 2023. Catatan ini membuat surplus terjadi 38 bulan secara beruntun.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai surplus neraca dagang mencapai US$3,45 miliar. Nilai tersebut jauh lebih besar dari bulan sebelumnya US$427,2 juta.

Namun data tersebut bukan kabar baik bagi ekonomi Indonesia. Menurut BPS, surplus neraca dagang periode Juni 2023 ini terjadi karena ekspor dan impor yang minus.

Bahkan, penurunan impor lebih dalam dibanding penurunan ekspor.

Secara rinci, silai ekspor Indonesia Juni 2023 mencapai US$20,61 miliar atau turun 21,18% dari periode sama tahun lalu US$26,14 miliar. BPS memaparkan, penyumbang

utama penurunan tersebut adalah penurunan nilai ekspor sektor pertambangan dan lainnya seiring dengan penurunan harga komoditas tambang di tingkat global.

Kinerja APBN Surplus, Menkeu Waspadai Pelemahan Ekspor dan Impor

Sementara nilai impor turun 18,35% dari US$21 miliar pada Juni 2022 menjadi US$17,15 miliar pada Juni 2023. Di sini, bahan baku/penolong yang menopang aktivitas produksi di dalam negeri menjadi penyebabnya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//