Mengenal Obsessive Love Disorder, Cinta Obsesif yang Viral di Media Sosial

Cemburu yang berlebihan menjadi salah satu obsessive love disorder. (Dokumen Freepik)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar istilah obsessive love disorder (OLD)? Fenomena obsessive love disorder sempat menggegerkan media sosial di Indonesia.

Menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, Selasa (21/5/2024), misalnya, cerita seorang warganet bernama Nimas Sabella. Nimas diteror oleh sang teman SMP, Adi Pradita, selama 10 tahun. Diceritakan bahwa sang teman terobsesi dengan Nimas.

Ini bermula dari Nimas memberikan uang Rp5 ribu kepada Adi karena sang kawan tidak memiliki uang jajan. Kala itu, mereka duduk di bangku SMP. Namun, perbuatan Nimas disalahartikan oleh Adi.

Pernah Merasa Diawasi Padahal Sedang Sendirian?

Selama bertahun-tahun, sang teman meneror Nimas dengan membuat ratusan akun media sosial, bahkan mengirimkan pesan dan foto tidak senonoh kepadanya. Sang pria juga mengutarakan perasaan cinta kepadanya. Cerita Nimas pun menjadi viral di media sosial belum lama ini.

Kemudian, viral juga di media sosial tentang seorang pria yang terobsesi dengan seorang dokter gigi pada 2023. Pria yang diketahui bernama Yudo Andreawan mengaku terobsesi dengan dokter gigi berinisial APR.

Bahkan, dia pernah mendatangi klinik tempat APR praktik dan mengamuk karena tak diberikan nomor ponsel sang dokter. Yudo juga mengeklaim menjalin hubungan dengan APR.

Adi dan Yudo ditengarai mengidap obsessive love disorder. By the way, apa itu obsessive love disorder?

Seorang pengidap obsessive love disorder bisa saja membanjiri orang yang disukainya dengan pesan dan e-mail. Bahkan, meneleponnya setiap saat. (Dokumen Pixabay) Seorang pengidap obsessive love disorder bisa saja membanjiri orang yang disukainya dengan pesan dan e-mail. Bahkan, meneleponnya setiap saat. (Dokumen Pixabay)

Pengertian dan Gejala Obsessive Love Disorder

Menurut Healthline, obsessive love disorder merupakan kondisi seseorang yang terobsesi dengan orang lain. Perasaan yang dialami oleh pengidapnya sebagai perasaan cinta.

Berikut ini adalah gejala-gejala yang dialami oleh seorang pengidap obsessive love disorder.

  • Perasaan tertarik yang berlebihan kepada seseorang.
  • Berpikiran berlebihan kepada seseorang.
  • Merasa perlu melindungi seseorang yang dicintai.
  • Posesif.
  • Cemburu berlebihan.
  • Rasa percaya diri yang rendah.

Seseorang yang mengidap obsessive love disorder tidak bisa menerima penolakan dengan mudah. Dalam beberapa kasus, gejala ini bisa menjadi lebih serius.

Misalnya, membanjiri seseorang yang dicintai dengan pesan, e-mail, atau telepon dan susah menjalin hubungan pertemanan dengan orang lain.

Penyebab Obsessive Love Disorder

Kasus Anak SD Depresi Akibat HP Dijual Ibu, Psikolog Soroti Hal Ini

Mengutip Alodokter, penyebab obsessive love disorder ini belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, gangguan itu dianggap sebagai gejala gangguan mental lain.

Ada beberapa gangguan mental yang menyertai gangguan obsesi cinta, yaitu:

  • Borderline Personality Disorder (BPD): pengidap merasakan perubahan emosi ekstrem, termasuk emosi untuk mencintai atau memiliki.
  • Post Traumatic Stress Disorder (PTSD): cinta yang obsesif bisa terjadi karena kehilangan orang terdekat setelah mengalami peristiwa traumatis.
  • Attachment Disorder: pengidap merasa tak bisa hidup tanpa seseorang yang dicintai.
  • Obsessive Compulsive Disorder (OCD): pengidap OCD bisa beprasangka buruk tentang hubungannya dengan sang kekasih. Ini akan membuatnya cemas dan kepikiran segala hal.
  • Erotomania: pengidap erotomania yakin bahwa dia dicintai meskipun nyatanya tidak.
  • Gangguan waham: penderita punya pemikiran yang tak wajar tentang pasangan atau hubungannya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//