Perokok Aktif di Indonesia Tembus 70 Juta Orang, Ada Anak-Anak dan Remaja
FAKTA.COM, Jakarta – Perokok aktif di Indonesia mencapai 70 juta orang. Ada 7,4% di antaranya adalah anak dan remaja berusia 10 tahun-18 tahun.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Kamis (30/5/2024), anak dan remaja menjadi perokok aktif terbanyak di Indonesia pada 2023. Sebagian besar mereka berasal dari kelompok umur 15 tahun-19 tahun dan 10 tahun-14 tahun.
“Kita dihadapkan dengan bahaya pertumbuhan perokok aktif di Indonesia, terutama anak remaja,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemkes), Eva Susanti.
Ekonom Setuju Rokok Elektrik Kena Pajak dan CukaiMenurut data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2019, prevalensi perokok pada anak usia sekolah 13 tahun-15 tahun naik dari 18,3% pada 2016 menjadi 19,2% pada 2019.
Sementara itu, menurut data SKI 2023, kelompok usia 15 tahun-19 tahun menjadi kelompok perokok terbanyak (56,5%) dan usia 10 tahun-14 tahun (18,4%).
Survei itu juga memperlihatkan bahwa jumlah rokok yang dikonsumsi oleh kelompok 10 tahun-18 tahun mencapai 8,79 batang per hari dan 6,23 rokok per minggu.
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA), Amurwani Dwi Lestariningsih, menambahkan pengaruh iklan dan internet meningkatkan perilaku anak untuk merokok.
Petani Tembakau-Cengkeh Datangi DPR, Minta Cukai Khusus Rokok UMKM"Industri selalu membuat hal-hal yang menarik untuk mengajak anak-anak sebagai pengguna atau konsumen," kata Amurwani.
Industri rokok tidak hanya mengemas produk dengan menarik, tetapi juga menciptakan rokok elektrik dengan banyak varian rasa. Inovasi tersebut menarik minat anak muda. Hal ini terlihat dari hasil survei Global Adult Tobacco Survey yang memperlihatkan prevalensi rokok elektrik naik dari 0,03% menjadi 3% pada 2021.
"Jadi, ada kecenderungan anak-anak mengalihkan penggunaan rokok konvensional jadi rokok elektronk," tambah Eva.
Komentar (0)
Login to comment on this news