Antisipasi Penularan Flu Burung, Daftar Strain Virus Ini Jadi Perhatian Pemerintah

Pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan flu burung ke manusia. (Dokumen Freepik)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan flu burung (avian influenza) terhadap manusia. Ada beberapa strain virus flu burung yang diawasi pemerintah.

Upaya bertujuan menanggapi laporan WHO tentang infeksi flu burung pada manusia.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, Senin (24/6/2024), laporan terbaru WHO pada 11 Juni 2024 menyebut seorang anak di Benggala Barat, India, terinfeksi virus flu burung tipe A (H9N2). Anak tersebut diketahui berkontak dengan unggas serta sudah pulih dan diizinkan pulang dari rumah sakit.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M., mengatakan pihaknya memantau strain avian influenza yang berpotensi menular pada manusia. Strain yang dipantau adalah highly pathogenic avian influenza (HPAI) dan low pathogenic avian influenza (LPAI).

"Yaitu, H5 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) tier 4 maupun LPAI yaitu H7, H9 dan yang lainnya di Labkesmas Rujukan Nasional," kata Farchanny di Jakarta.

Duh, Sapi dan Kambing di AS Terinfeksi Flu Burung

HPAI merupakan virus flu burung yang patogen serta menyebabkan penyakit serius dan mortalitas tinggi. Sementara itu, LPAI adalah virus avian influenza yang tak menyebabkan tanda-tanda penyakit atau sakit ringan pada ayam atau unggas lainnya.

Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, strain virus avian influenza kategori HPAI dan LPAI Tipe A dapat menyebabkan infeksi penyakit ringan hingga parah pada manusia yang terinfeksi.

Di Indonesia, pemantauan strain HPAI strain H5 dilakukan dengan meningkatkan surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan severe accute respiratory illnesses (SARI) dari adanya faktor risiko kontak langsung dengan unggas sakit atau mati mendadak dan lingkungan yang terkontaminasi.

“Kemudian meningkatkan surveilans infeksi pernapasan akut berat dengan faktor risiko untuk deteksi dini suspek flu burung,” kata Farchanny.

Dia juga mengimbau peternak, ayam, itik, sapi, atau hewan lainnya untuk menerapkan pengelolaan ternak dan kandang ternak dengan menerapkan kebersihan dan sanitasi yang benar. Para peternak juga diminta untuk melakukan desinfeksi dan mencuci tangan.

"Jangan menjual hewan sakit. Bila ada kematian ternak dalam jumlah besar, segera laporkan," kata dia.

Data Penularan Flu Burung pada Manusia

Flu burung bisa menular ke manusia melalui kontak langsung. (Dokumen Freepik) Flu burung bisa menular ke manusia melalui kontak langsung. (Dokumen Freepik) Waspada Flu Singapura, Penyakit yang Sering Muncul saat Pancaroba

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Imran Pambudi, MPHM., mengatakan kasus flu burung di Indonesia pertama kali dilaporkan pada 2005. Hingga 2017, tercatat ada 200 kasus dengan 168 kematian. Angka kematian (Case Fatality Rate/CFR) sebesar 84%. Kasus-kasus tersebut tersebar di 15 provinsi dan 59 kabupaten/kota.

“Indonesia melaporkan kasus flu burung terakhir pada 2017 (satu kasus, satu meninggal) di Kabupaten Klungkung, Bali. Hingga kasus terakhir, penularan masih terjadi dari unggas ke manusia,” kata dia.

Sementara itu, di tingkat global, WHO mengkonfirmasi sejumlah laporan kasus flu burung pada manusia. Berikut ini data kumulatif kasus flu burung H5N1 pada manusia di 23 negara yang tercatat oleh WHO sepanjang tahun 2003-2024.

  • 2003-2009: 468 kasus, 282 kematian
  • 2010-2014: 233 kasus, 125 kematian
  • 2015-2019: 160 kasus, 48 kematian
  • 2020: 1 kasus
  • 2021: 2 kasus, 1 kematian
  • 2022: 6 kasus, 1 kematian
  • 2023: 12 kasus, 4 kematian
  • 2024: 7 kasus, 2 kematian

Berdasarkan laporan terbaru WHO, berikut ini adalah tambahan kasus flu burung pada manusia, yaitu:

  • 19 April 2024: Avian Influenza H9N2 di Vietnam
  • 18 Mei 2024: Avian Influenza H5N1 di Australia
  • 22 Mei 2024: Avian Influenza H9N2 di India
  • 23 Mei 2024: Avian Influenza H5N2 di Meksiko

Secara total, dari tahun 2003 hingga Mei 2024, terdapat 893 kasus flu burung dengan 464 kematian yang tercatat di WHO, dengan rincian:

  • H5N1: 890 kasus, 463 kematian
  • H9N2: 2 kasus
  • H5N2: 1 kasus, 1 kematian

Pada rentang Januari-Juni 2024, ASEAN BioDiaspora Virtual Center juga mencatat kasus flu burung pada manusia di wilayah ASEAN. Secara khusus di wilayah ASEAN, laporan kasus flu burung, yaitu:

  • 6 April 2024: Avian Influenza H9N2 di Vietnam
  • 22 Maret 2024: Avian Influenza H5N1 di Vietnam
  • 21 Februari 2024: Avian Influenza H5N1 di Kamboja
  • 29 Januari 2024: Avian Influenza H5N1 di Kamboja

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//