Keren, Mahasiswi UMRAH Sabet Kompetisi yang Digelar Swift Student 2024

Shania Siahaan. (Dokumen Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Seorang mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Shania Siahaan, menjuarai kontes "Swift Student Challenge 2024" yang digelar Apple. Dia tidak menyangka bisa memenangkan kompetisi itu.

Dikutip dari laman UMRAH, Jumat (7/6/2024), dia membuat game "GreenTime: Plastic Pollution". Game itu bertema penjelajahan waktu dan fokus kepada isu lingkungan. Dia mengajak pemain untuk melihat kondisi masa depan, yaitu 2045. Saat itu, laut menjadi hijau karena banyak sampah plastik. Sampah ini membuat manusia dan hewan terserang penyakit misterius yang langka.

“Pemain diberi kesempatan untuk kembali pada 2024 dan melakukan berbagai misi untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah,” ujar mahasiswi jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Teknologi Kemaritiman UMRAH. 

Maya Nabila Jadi Wisudawan Doktor Termuda ITB, Umurnya Baru 24 Tahun

Resah dengan Polusi Lingkungan

Shania bercerita ide pembuatan game ini berawal dari kecemasan terhadap sampah-sampah yang mengotori pantai di daerahnya.

Ada tiga misi utama game ini, yaitu pertama, mengganti bahan material berbahaya. Misi ini mengajak pemain untuk mengganti bahan plastik dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan.

Kedua, menjadi pembeli yang cerdas. Pembeli diajak untuk membeli produk-produk yang tak mengandung zat yang berbahaya bagi lingkungan serta mencari produk yang lebih aman.

Ketiga, memanfaatkan sampah plastik untuk menjadi sesuatu yang berguna. Dia mencontohkan bingkai foto terbuat dari sedotan plastik bekas.

Dia mengharapkan game yang dibuat bisa menyadarkan dan menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli kepada lingkungan.

Lima Mahasiswa Ini Sulap Limbah Korek Jadi Robot Mainan

Tak Menyangka Jadi Juara

Shania tidak menyangka bisa keluar sebagai juara. Dia juga merasa coding aplikasi ini tidak da yang istimewa.

“Tapi pas diumumin menang, kaget sih jujur. Karena aku ngerasa codingan-ku biasa saja gitu. Enggak yang jago-jago banget gitu. Aku juga enggak pake framework Apple yang canggih-canggih banget, kayaknya cuman pake AR untuk nampilin bingkai foto bingkai foto gitu. Enggak ada yang bener-bener wah banget karena dari segi teknologi aku cuma pakai teknik drag and drop, touch, terus swipe, kayak gitu sih. Jadi bener-bener kaget, karena dia enggak kompleks, bener-bener sederhana aja,” kata dia.

Shania juga berujar ingin mengeksplorasi environment Apple jika meraih gelar sarjana. Dia mengatakan banyak framework Apple yang bisa dimanfaatkan.

"Kalaupun memang aku enggak berkarier sebagai iOS developer, tapi aku masih tetep pengen pakai produk-produk Apple sebagai hobi buat ngembangin aplikasi-aplikasi lain dan nyoba-nyoba hal baru yang Apple bikin," kata dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//