Pemerintah Klaim Dunia Akui Prestasi Tekan Emisi Karbon

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. (Dokumen Kementerian LHK)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta – Pemerintah menekan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 20,25 juta ton. Karena emisi bisa berkurang, pemerintah mendapatkan pembayaran senilai US$103,8 juta (Rp1,63 triliun).

Pemerintah menyebut keberhasilannya mengurasi emisi GRK diakui dunia.

Poin Penting Isu Perubahan Iklim di IMF-World Bank Meeting

“Pemerintah Indonesia telah mendapatkan pengakuan dunia atas keberhasilannya dalam menurunkan emisi GRK dari Pengurangan Emisi dan Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD+) pada periode 2014-2016 sebanyak 20,25 juta ton CO2eq,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, di hadapan delegasi Archipelagic and Island States Forum (AIS), dikutip dari laman Kementerian LHK, Jumat (12/10/2023).

Siti mengatakan capaian itu memperlihatkan Indonesia serius menghadapi ancaman perubahan iklim. Dia mengajak negara-negara pulau dan kepulauan untuk menciptakan kolaborasi dan insiatif baru dalam menghadapi perubahan iklim. Salah satunya mendorong pembangunan ekonomi bebas karbon, terutama di sektor kehutanan.

“Perubahan iklim bukan hanya merupakan tantangan global yang tidak mengenal batas negara, melainkan isu yang membutuhkan solusi di tingkat internasional untuk membantu negara berkembang menuju ekonomi bebas karbon,” kata dia.

AI Bisa Bantu Manusia Tangani Perubahan Iklim

Indonesia, lanjut Siti, sudah menetapkan target net sink karbon pada 2030 melalui program Indonesia’s Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030. Ada sejumlah kebijakan langkah korektif untuk memperbaiki pengelolaan kehutanan. Pemerintah menargetkan emisi dari sektor FOLU berkontribusi 60% dari target penurunan nasional di ENDC Indonesia.

Sekadar informasi, Indonesia FOLU Net Sink 2030 merupakan kondisi tingkat serapan karbon sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain sudah berimbang atau lebih tinggi dari tingkat emisi yang dihasilkan sektor itu pada 2030, dikutip dari laman Dinas LHK Provinsi Kepualaun Bangka Belitung. Ada sejumlah langkah di program FOLU, seperti pengurangan laju deforestasi lahan gambut, sustainable forest management, dan konservasi keanekaragaman hayati.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//