Deretan Istilah Debat Cawapres, dari Greenflation hingga Carbon Capture
FAKTA.COM, Jakarta – Debat calon wakil presiden (cawapres) belum lama digelar. Debat yang berlangsung pada Minggu (21/1/2024), mengangkat tema pembanguna nberkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agrarian, masyarakat adat dan desa.
Ada sejumlah istilah yang menarik dalam debat ini, mulai dari greenflation, hingga lithium ferro phosphate (LFP). Ada juga carbon capture and storage, pajak karbon, rompi kuning, sampai food estate. Artinya apa, ya? Yuk kita simak rinciannya.
Bioregional
Dikutip dari Merriam-Webster, bioregional merupakan daerah yang pada dasarnya dibatasi oleh topografi dan makhluk hidup, seperti pegunungan dan ekosistem.
Mahfud-Gibran 'Panas' di Atas Panggung: Saling Cari Jawaban Inflasi HijauMengutip laman Nahdatul Ulama, menurut Hendrayanto dalam tulisan Ekoregion, Bioregion, dan Daerah Aliran Sungai dalam Pembangunan Nasional Berkelanjutan (2013), Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah bioregional, yaitu Sunda Shelf and Philippines (Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan), Wallace (Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Maluku), New Guinea dan Melanesia (Papua).
Carbon Capture and Storage
Dikutip dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), carbon capture and storage (CCS) merupakan teknologi mitigasi pemanasan global dengan mengurangi emisi karbon dioksida ke atmosfer. Teknologi CCS memisahkan dan menangkap (capture) CO2 dari sumber emisi gas buang, mengangkut CO2 yang tertangkap ke tempat penyimpanan, dan menyimpannya ke storage.
Food Estate
Food estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi. Konsep ini mencakup pertanian, perkebunan, hingga peternakan.
Dikutip dari laman Indonesia Baik, pembangunan Food Estate dilakukan di berbagai wilayah, seperti Papua 1,2 juta hektare, Maluku 190 ribu hektare, Kalimantan Timur 10 ribu hektare, Kalimantan Tengah 180 ribu hektare, dan Kalimantan Barat 120 ribu hektare.
TKN Sebut Gibran Dikeroyok Segala Arah Tapi Tetap SopanAda sejumlah manfaat pembangunan Food Estate, misalnya meningkatkan nilai tambah produksi sektor pertanian lokal, menjadikan harga pangan lebih murah akibat produksi pangan yang melimpah, serta meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Greenflation
Greenflation adalah istilah yang mengacu kepada kenaikan harga akibat transisi energi. Fenomena ini muncul setelah pemulihan diri akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina pecah. Ditambah lagi sejumlah permintaan dunia terhadap logam-logam seperti tembaga dan timah pun meroket. Itulah yang menjadikan harga komoditas ini lebih tinggi.
Sekadar informasi, teknologi ramah lingkungan memerlukan logam lebih banyak dibandingkan yang konvensional. Misalnya, pembangkit listrik tenaga angin memerlukan tembaga tujuh kali lebih banyak daripada yang konvensional.
Lithium Ferro Phospate (LFP)
Mengutip elcanindustries.com, LFP merupakan baterai lithium ion yang menggunakan besi fosfat sebagai katoda. Baterai itu terkenal sebagai kepadatan energi yang tinggi, masa pakai yang lama, dan kinerjanya yang bagus pada suhu yang tinggi.
Produsen otomotif menyematkan baterai LFP di kendaraan listrik. Hal ini disebabkan oleh kepadatan energi yang tinggi, memungkinkan kapasitas penyimpanan energinya pun juga besar. Dengan begitu, kendaraan bisa melakukan perjalanan jarak jauh dalam sekali charge.
Gibran Ingin Cabut IUP, Mahfud Sebut Sulit: Banyak MafianyaPajak Karbon
Dikutip dari laman Pajak.com, pajak karbon adalah pungutan yang dikenakan terhadap emisi karbon yang berdampak negatif untuk lingkungan hidup. Nah, pajak karbon itu dikenakan kepada para pemakai bahan bakar fosil, seperti gas alam, minyak bumi, dan gas alam.
Pajak karbon pun bukanlah barang baru. Sejak 1990-an, ada beberapa negara yang menerapkan skema ini, seperti Prancis, Denmark, dan Swedia. Menurut data World Bank, hingga 2020, ada 64 negara yang sudah menerapkan pajak karbon.
Rompi Kuning
Rompi kuning merupakan aksi unjuk rasa yang berlangsung di Prancis pada 2018. Para pesertanya memprotes kenaikan harga bahan bakar. Sekadar informasi, kebijakan itu dibuat pada pemerintahan Presiden Prancis, Emannuel Macron.
Kenaikan harga bahan bakar ini untuk mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil dan beralih ke energi bersih. Sayangnya, kebijakan itu justru bisa mendorong inflasi dan menaikkan biaya hidup masyarakat. Menariknya, para peserta demonstrasi memakai rompi kuning.
Komentar (0)
Login to comment on this news