Menakar Kekuatan Koalisi Prabowo Lewat Kursi Parlemen

Pasangan Prabowo - Gibran saat sudah ditetapkan sebagai pasangan terpilih Pilpres 2024.
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Di balik Presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 berdiri sebuah koalisi pengusung bernama Koalisi Indonesia Maju. Gabungan partai itu terdiri dari Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PBB, Partai Garuda, PSi dan Partai Gelora.

Jika tak ada aral, Prabowo-Gibran bakal naik ke kursi resmi presiden dan wakil presiden, 20 Oktober mendatang. Kerja-kerja keras bakal menanti mereka. “Perang sesungguhnya baru akan dimulai. Dan Parlemen adalah palagan yang harus dikuasai atau bahkan ditaklukan oleh Prabowo Subianto.

Dengan adanya koalisi pengusung, sejatinya Prabowo tak perlu risau. Para anggota koalisi yang terdiri dari ratusan politisi yang duduk di parlemen, nantinya akan bertugas mengamankan segala macam kebijakan juga keputusan pemerintahan rezim Prabowo.

Tak semua parpol pengusung Prabowo masuk parlemen. PBB, PSI, Partai Garuda dan Partai Gelora tak lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold). Ini artinya, Prabowo-Gibran hanya akan bergantung kepada empat partai politik pengusung.

Seperti apa kekuatan mereka di parlemen nantinya?

Kantor PKB jadi Pilihan Sowan Perdana Prabowo Setelah Sah Sebagai Presiden Terpilih

Fakta.com mencoba berhitung kekuatan koalisi Prabowo lewat kursi parlemen. Komposisi kursi terbanyak diraih Partai Golkar dengan 102 kursi DPR. Golkar mendapat kursi yang cukup banyak seetelah berhasil meraup suara terbanyak kedua dalam pemilu 2024. Di tingkat nasional, suara pemilihnya mencapai 23 juta lebih alias mengantongi 17,57 persen suara pemilih pemilu 2024.

Di urutan kedua ada Gerindra dengan 86 kursi. Lalu PAN dengan 49 kursi dan Partai Demokrat sebanyak 42 kursi.

Alhasil apabila Prabowo tidak berhasil meluaskan jangkauan koalisinya, berbekal dukungan partai pengusung, ia menguasai 279 kursi di Senayan. Jumlah yang cukup besar bagi koalisi pendukung pemerintah, namun belum cukup membuat presiden tidur nyenyak.

Agar bisa tidur dengan nyenyak, di mana rencana kebijakan pemerintah bisa dijalankan dengan mulus tanpa gangguan parlemen. Prabowo harus menambah kekuatannya di parlemen.

Pidato Prabowo Subianto Sedikit Sindir Anies Baswedan

Pemerintah akan ajeg jika Prabowo bisa membujuk Partai Kebangkitan Bangsa dan Nasdem masuk ke dalam koalisinya. Dan jika itu terjadi, maka rezim Prabowo-Gibran bakal memiliki kekuatan mayoritas di parlemen. Sebab, dari hitungan Fakta.com, apabila dua partai tambahan itu masuk ke dalam koalisi Prabowo, maka hanya akan tersisa PKS dan PDI Perjuangan dengan jumlah 163 kursi parlemen.

Oleh karena itu tak heran jika Presiden RI terpilih Prabowo Subianto memilih menyambangi Kantor DPP PKB di Jakarta, sebagai kantor partai yang perdana ia kunjungi usai ditetapkan KPU RI. PKB adalah mitra strategis, jika Prabowo ingin kuasai parlemen. Berikutnya? kita lihat saja ke depan pergerakan Prabowo dan Partai Nasdem.

Jika Prabowo berhasil gaet dua partai itu, berbekal tambahan PKB mendapat 68 kursi dan NasDem 70 kursi di DPR, membuat reim Prabowo akan memiliki 417 kursi. Dengan jumlah dukungan sebanyak itu, rezim pemerintahan Prabowo-Gibran akan menguasai parlemen secara telak.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//