Daftar 8 Produsen Batu Bara Terbesar di Indonesia
FAKTA.COM, Jakarta - Kendati belakangan ini harga jual batu bara di pasar internasional tengah terkoreksi, namun usaha pertambangan batu bara di Tanah Air hingga kini masih menjadi primadona. Sejumlah perusahaan tambang batu bara masih tetap mampu menggenjot produksi sekaligus meraih pendapatan yang tinggi.
Produksi batu bara maupun kegiatan ekspor terus meningkat dari tahun ke tahun. Per Desember 2022 lalu, produksi energi fosil tersebut mencapai 687,43 juta ton atau naik hingga 11,69% ketimbang produksi di tahun sebelumnya sebesar 613,99 juta ton.
Begitu juga dengan perdagangan luar negeri yang naik hingga 7% menjadi 465,34 juta ton pada akhir tahun lalu.
Dari ribuan perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Indonesia, sedikitnya ada delapan perusahaan teratas yang berhasil memproduksi sumber daya alam ini. Tertinggi produksi batu bara ini diproduksi oleh PT Bumi Resources Tbk.
Daerah Penghasil Batu Bara Harus Siapkan Transformasi EkonomiLewat dua anak usahanya yaitu PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, perusahaan yang berkantor di Bakrie Tower ini mampu membukukan total produksi sebesar 71,9 juta ton pada tahun 2022. Produksi tersebesar kedua dihasilkan oleh PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Tbk sebesar 62,9 juta ton.
Sementara, perusahaan pelat merah PT Bukit Asam Tbk dapat memproduksi batu bara sejumlah 37,1 juta ton dari tiga operasi pertambangannya pada 2022 lalu. Jumlah ini sejatinya naik 23,6% ketimbang produksi tahun sebelumnya sebesar 30,04 juta ton.
Omong-omong soal potensi pendapatan perusahaan batu bara, hingga kini masih tetap menjanjikan. PTBA pada tahun lalu misalnya, dapat membukukan Rp42,65 triliun atau naik 45,75% dari tahun 2021 sebesar Rp29,26 triliun.
Sisa Pembakaran Batu Bara, Limbah B3 yang BergunaPT Bayan Resources Tbk, induk usaha PT Bara Tabang juga mampu menghasilkan produksi batu bara sejumlah 38,9 juta ton hingga akhir 2022 lalu. Perusahaan ini juga mampu membukukan pendapatan hingga US$4,7 miliar atau naik 64,9% ketimbang pendapatan sebelumnya.
Komentar (0)
Login to comment on this news