Pascajatuhnya Pesawat Tempur, Pertahanan Nasional Tak Boleh Kendur

Ilustrasi. (Putut Pramudiko/Fakta.com)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI AU menambah daftar panjang kecelakaan alat utama sistem persenjataan (alusista). Dalam sepuluh tahun terakhir, sedikitnya telah terjadi 19 insiden kecelakaan yang telah menggugurkan sekitar 280 orang prajurit di Tanah Air.

Yang terbaru, pesawat tempur milik Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh jatuh di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur. Kapal terbang buatan Brasil ini jatuh ketika sedang melaksanakan proficiency formation flight atau misi penerbangan formasi profisiensi pada hari Kamis (16/11), pekan lalu.

TNI AU Bentuk Tim Investigasi Jatuhnya Pesawat Super Tucano

Terdapat empat prajurit TNI yang gugur dalam kejadian nahas tersebut. Keempat perwira tersebut masing – masing yakni, Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono yang merupakan awak pesawat bernomor TT-3111, serta Mayor Pnb Yuda A Seta dan Kolonel Pnb Subhan yang merupakan awak pesawat bernomor TT-3103.

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto secara khusus melakukan kunjungan ke keluarga prajurit TNI yang gugur dalam insiden kecelakaan EMB-314 Super Tucano. Ia bersama staf datang ke komplek perumahan Pangkalan TNI AU Abdul Rachman Saleh, Malang.

“Kalau ada apa–apa silakan hubungi saya. Saya pasti akan bantu sebisanya,” kata dia ke para anggota keluarga prajurit yang ditinggalkan sebagaimana dikutip dari laman resminya, pada Sabtu (19/11/2023) pekan lalu.

TNI AU telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tempur Tucano. Penyelidikan tersebut juga bertujuan sebagai pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.

"Terutama flight data recorder pesawat yang merekam data penerbangan, data mesin, data komunikasi penerbang dan video penerbangan sampai detik terakhir berfungsi," Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma R Agung Sasongkojati.

Terus perkuat alutsista

Pesawat EMB-314 Super Tucano mulai didatangkan ke Indonesia pada 2012 silam. Pemerintah memesan 16 unit kapal terbang buatan pabrik pesawat Embraer Brasil itu untuk menggantikan alutsista TNI-AU yang sudah tua.

Identitas Empat Korban Tempur Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan

EMB-314 menggantikan OV-10 Bronco yang telah menemani TNI AU lebih dari 30 tahun, pertama kali datang pada September 1976 silam. Super Tucano merupakan pesawat tempur taktis yang dilengkapi teknologi modern untuk berbagai misi, misalnya serangan ringan, pengintaian, serta dapat dioperasikan pada malam hari.

Hingga kini, pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan alutsista untuk kebutuhan para prajurit. Misalnya saja, untuk pengadaan alutsista buatan Airbus yang telah masuk masa kontrak efektif.

Kecelakaan Kereta Api di Lumajang 11 Orang Tewas

Adapun produknya antara lain, heli antikapal selam, helikopter angkut kelas berat H225M, pesawat kargo bermesin Turboprop A-400 M, serta Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT). "Kerja sama dengan Airbus untuk memperkuat alutsista dan meningkatkan kemampuan TNI dalam menjaga keamanan dan pertahanan serta keutuhan NKRI,” Wakil Menteri Pertahanan RI, M Herindra.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//