Tergerus ULN Pemerintah, Nilai Cadev Terendah Sejak Desember 2022
FAKTA.COM, Jakarta - Cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali turun dalam tiga bulan beruntun. Hingga Juni 2023, nilainya menjadi US$137,5 miliar.
Dengan catatan itu, cadev Indonesia menjadi yang terendah sejak Desember 2022. Saat itu, nilai cadev berada pada level US$137,2 miliar.
Mengacu data Bank Indonesia, cadev Indonesia sebenarnya mulai beranjak naik sejak akhir 2022. Puncaknya pada Maret 2023 yang mencapai US$145,2 miliar, sebelum akhirnya kembali bergerak turun.
Salah satu penyebab penurunan cadev adalah pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah. Seperti disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Jumat (7/7/2023).
"Meskipun menurun, posisi cadev Juni 2023 tetap tinggi," kata Erwin.
Sumber: Bank Indonesia, diolah Fakta.comErwin juga menjelaskan, posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tutur Erwin.
Indonesia Tak Sendiri jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai. Terutama didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar (0)
Login to comment on this news