4 Fakta Unik Pneumonia Mycoplasma
FAKTA.COM, Jakarta – Pneumonia mycoplasma belakangan ini disorot banyak pihak. Tidak hanya di China, ternyata penyakit pernapasan ini juga terkonfirmasi ada di Indonesia.
Pneumonia mycoplasma merupakan salah satu jenis radang paru dan sering menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Menurut penelusuran FAKTA.COM, Jumat (8/12/2023), ada sederet fakta menarik tentang penyakit ini, mulai dari belum ada vaksin hingga tingkat kematian yang rendah. Penasaran? Berikut ini adalah rinciannya.
Cara Kemenkes Antisipasi Penularan Pneumonia1. Sering Disebut Walking Pneumonia
Dokter Spesialis Anak di RS Cipto Mangunkusumo, Nastiti Kaswandani, mengatakan gejala pneumonia mycoplasma ini sama seperti penyakit infeksi saluran napas pada umumnya, seperti demam, batuk, dan nyeri tenggorokan. Karena gejalanya yang ringan, penyakit ini sering disebut sebagai walking pneumonia.
“Anaknya masih bisa jalan-jalan dan beraktivitas seperti biasa,” kata Nastiti dalam dikutip dari konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan.
2. Tingkat Kematian yang Rendah
Penyakit ini memiliki tingkat keparahan dan kematian yang rendah jika dibandingkan dengan COVID-19. Tingkat keparahannya 0,5%-2%. Dikatakan juga bahwa tingkat fatalitas terjadi kepada mereka yang memiliki komorbid.
3. Bukan “Barang Baru”
Dokter Spesialis Paru di RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, mengatakan bakteri Mycoplasma pneumoniae bukanlah kuman yang baru. Bakteri ini sudah ditemukan sejak 1930-an.
“Sudah sangat lama dikenal sebagai salah satu bakteri pneumonia pada anak,” tambah Nastiti.
Pneumonia Mewabah di China, Kemenkes Minta Masyarakat Jangan Panik4. Belum Ada Vaksinnya
Untuk saat ini, belum ada vaksin bakteri Mycoplasma pneumoniae. Akan tetapi, risiko pneumonia bisa dikurangi dengan imunisasi lengkap pada anak, seperti Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan influenza. Orang dewasa pun bisa mengurangi risiko pneumonia dengan vaksin COVID-19 dan influenza.
Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mengurangi risiko jika terjadi koinfeksi Mycoplasma dengan bakteri atau virus lain.
.
Komentar (0)
Login to comment on this news