Fakta di Balik Ikan Sarden Terdampar Pantai Filipina
FAKTA.COM, Jakarta - Fenomena aneh ikan sarden terdampar di pantai Maasim, Sarangani, Filipina. Kejadian ganjil itu menarik perhatian masyarakat belum lama ini. Kejadian itu berlangsung sebelum gempa besar terjadi.
Dikutip dari Live Science, Selasa (20/2/2024), peristiwa terdamparnya ribuan (bahkan jutaan) ikan sarden di pantai Filipina terjadi pada 7 Februari 2024. Foto dan video sekumpulan besar sarden yang berkilauan, berserakan di pantai dan menggelepar di ombak ketika tersapu.
Lebih dari 100 orang datang untuk mengumpulkan ikan-ikan ini. Dikabarkan setiap orang bisa mengantongi 20-30 kg ikan sarden. Jika diawetkan dengan benar, sarden bisa dimakan kembali atau dijual.
Kehadiran Oarfish Jadi Pertanda Bencana Akan Tiba, Mitos Atau Fakta?Kemudian, pada 9 Februari, terjadi gempa berkekuatan 6,7 magnitudo di Laut Sulawesi. Jaraknya dari 100 km dari pantai di Maasim. Gempa ini menimbulkan spekulasi bahwa kehadiran ikan-ikan sarden merupakan pertanda akan terjadi bencana.
Ini yang Diperkirakan Menjadi Penyebab Ikan Sarden Terdampar di Pantai
Para pakar menepis anggapan bahwa fenomena unik itu tidak berkaitan dengan gempa bumi. Seorang peneliti di Protected Area Management Office (PAMO) Sarangani Bay, Cirilo Aquadera Lagnason Jr., mengatakan upwelling "bertanggung jawab" atas terdamparnya banyak sarden terdampar di pantai. Fenomena ini terjadi ketika nutrisi dari laut dalam, naik ke perairan dangkal dan memicu terjadi ledakan (blooming) plankton.
Ikan sarden--yang mengkonsumsi plankton--mengikuti sumber makanan hingga ke perairan dangkal. Ada kemungkinan koloni itu "terjebak" dan membuat ikan-ikan ini berenang ke pantai sendiri.
Fakta Unik Narwhal, Si Paus BertandukLagnason mengatakan mayoritas sarden yang terdampar itu adalah ikan "remaja". Nah, ikan-ikan itu berperan penting dalam disorientasi kelompok.
Petugas perikanan di Pantai Sarangani, Zenaida A. Dangkalan, berkata kepada The National bahwa ada beberapa faktor lain yang membuat jutaan ikan sarden terdampar di sana. Misalnya, perubahan suhu air laut, salinitas yang berubah, hingga polusi cahaya.
Gempa bumi, kata Dangkalan, merupakan hal yang kebetulan. Sementara itu, menurut Lagnason, bencana alam itu umum terjadi di Filipina mengingat negara itu termasuk ke dalam daftar Cincin Api.
Komentar (0)
Login to comment on this news