Mengapa Ada Tahun Kabisat? Ini Dia Jawabannya
FAKTA.COM, Jakarta – Mengapa ada tahun kabisat? Pertanyaan itu sering dilontarkan ketika mengetahui ada tambahan hari pada Februari dan terjadi setiap empat tahun sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Rabu (7//2/2024), tahun kabisat (leap year) adalah tahun yang ada 366 hari. Mengutip NASA Space Place, waktu yang dihabiskan bumi untuk mengorbit matahari selama 365,25 hari, tepatnya 365 hari 5 jam 46 menit dan 48 detik. Satu tahun kalender pun biasanya digenapkan menjadi 365 hari.
Lalu, bagaimana sisanya? Untuk mengganti sisa waktu yang hilang, ada tambahan 1 hari setiap empat tahun dan diberikan pada bulan Februari.
Begini Penampakan Bintang yang Masih BayiBiasanya tahun kabisat jatuh pada tahun yang angkanya genap dan habis dibagi empat. Misalnya, tahun 2020, 2024, dan tahun 2028.
Mengapa tahun kabisat itu penting?
Sistem penanggalan itu sangat penting agar sistem kalender sesuai dengan penanggalan matahari. Jika satu tahun berkurang secara terus-menerus, waktu bisa menjadi kacau.
Biasanya masyarakat di belahan bumi tertentu akan mengalami musim panas pada Juli. Tapi, jika tidak ada leap year, bisa-bisa musim dingin jatuh pada Juli.
Suhu Bumi pada 2024 Diprediksi Lebih Panas daripada 2023Enggak Hanya Bumi yang Punya Tahun Kabisat
Bumi bukanlah satu-satunya planet yang punya tahun kabisat. Ada planet lain yang memiliki sistem kalender yang sama, seperti Mars.
Mengapa ada tahun kabisat di Mars? Planet Merah ini membutuhkan waktu 668,6 sol (sistem hari di Mars) untuk mengorbit matahari. Penanggalannya pun dibulatkan menjadi 668 sol.
Yang menarik, jumlah tahun kabisat di Mars lebih banyak daripada tahun biasa. Dalam 10 tahun, ada 4 tahun yang punya 668 sol dan 6 tahun yang memiliki 669 hari.
Sekadar informasi, sistem kalender ini sebenarnya wajar terjadi pada planet-planet di tata surya kita karena orbit dan rotasi yang tidak sejajar dengan sempurna.
Komentar (0)
Login to comment on this news