Mengenal Musik Keroncong, Dangdut, dan Campursari

Ilustrasi musik keroncong. (Dokumen Shutterstock)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta – Musik keroncong, dangdut, dan campursari merupakan beberapa jenis musik yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan, ketiganya ini diterima oleh berbagai lapisan masyarakat.

Lalu, apa itu musik keroncong, dangdut, dan campursari dan apa pula perbedaan di antara ketiganya? Berikut ini adalah penjelasannya menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, Rabu (1/11/2023).

1. Keroncong

Musik keroncong ini merupakan perpaduan dari budaya Barat dan Timur. Keroncong pertama kali ditemukan pada abad ke-20 di Kampung Tugu, Batavia, dikutip dari laman Pemerintah Kota Surakarta. Musik tersebut dibawa oleh pelaut dari bangsa Portugis, dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Link dan Cara Beli Tiket Konser Ed Sheeran di Jakarta

Musik keroncong ini diadaptasi dalam berbagai bentuk, seperti langgam jawa (yang berkembang jadi campursari), keroncong rock, dan keroncong dangdut. Keroncong menggunakan beberapa alat musik, seperti instrumen dawai, vocal, flute, dan ukulele—alat musik khas keroncong.

2. Dangdut

Dikutip dari laman Indonesia.go.id, dangdut ini merupakan musik yang mendapatkan pengaruh dari Melayu, Arab, dan India. Ciri khas musik ini adalah iringan gendang dan tabla (alat musik dari India). Kamu juga bisa mendengarkan iringan gitar, tamborin, mandolin, dan seruling dari dangdut.

Dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lirik-lirik dangdut biasanya berisi hal-hal romantis hingga dakwah agama. Contoh penyanyi yang mempopulerkan musik dangdut adalah Rhoma Irama.

'Lagu Lama Kaset Baru' Dalih Coldplay Cuma Konser Sehari

3. Campursari

Dikutip dari laman Berita Magelang, campursari ini merupakan musik tradisional yang dipadukan dengan musik Barat. Selain itu, genre musik ini juga memadukan musik tradisional dengan jenis lain, seperti pop dan dangdut.

Mengutip keterangan tertulis Kemdikbudristek, musisi campursari, Endah Laras, mengatakan keindahan musik ini terletak di perpaduan musik lokal dengan aransemen yang sesuai dengan perkembangan masa.

Dikutip dari berbagai sumber, lirik genre musik ini biasanya berbahasa Jawa. Manthous dan Didi Kempot merupakan contoh penyanyi campursari.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//