Pameran Buku, Sebuah Ikhtiar Menjaga Budaya Baca
FAKTA.COM, Jakarta - Meski mendapat hantaman perkembangan digital, upaya meningkatkan indeks literasi terus berjalan. Salah satunya melalui pameran buku.
Seperti disampaikan Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), Arys Hilman Nugraha dalam acara Indonesia International Book Fair (IIBF) ke-43 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang. Arys menyebut, pameran buku menjadi ikhtiar untuk membuka lebar-lebar akses bahan bacaan.
"Juga ikhtiar besar untuk membuat bangsa ini tetap membaca, menjaga kewarasan dalam terpaan wahana digital berupa tontonan dan hiburan lainnya," kata Arys melalui keterangan tertulis, Kamis (28/9/2023).
Indonesia Emas 2045, Jokowi Terima Buku Peta Jalan dari KadinArys menjelaskan, IIBF menjadi relevan dengan upaya untuk meningkatkan literasi. Menurut Arys, dengan indeks literasi yang tinggi, sebuah kelompok masyarakat dapat mencerna informasi demi peningkatan kualitas hidupnya.
Selain harapan untuk semakin menumbuhkan kecintaan terhadap buku dan membaca, Arys menambahkan, IIBF juga bertujuan menjadi tempat dan penghubung bagi semua penggerak ekosistem perbukuan. Mulai dari penerbit, pembaca, penulis, pemerintah, dan siapa saja yang ada dalam industri buku.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Operating Officer PT BukuAku Digital Indonesia, Catherine Mulyana juga berharap IIBF 2023 menjadi wahana bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan buku, termasuk buku digital yang makin akrab dengan masyarakat pembaca.
Dahsyat, 195 Guru SMP di Padang Rilis 354 BukuSebagai informasi, dalam IIBF ini, para penerbit buku berhimpun bersama pelaku perbukuan lainnya, menyapa masyarakat pencinta pengetahuan lewat karya kreatif mereka. Beragam acara seperti diskusi dan peluncuran buku, jumpa penulis, Zona Kalap, hingga wisata literasi dan cosplay turut meramaikan IIBF.
Komentar (0)
Login to comment on this news