Keren, Film Pendek Karya Anak Bangsa, Kala Nanti` Sabet Penghargaan di Jepang
FAKTA.COM, Jakarta – Kabar baik datang dari dunia entertainment. Film pendek karya anak bangsa, Kala Nanti, menyabet penghargaan Governor of Tokyo Award dalam Short Shorts Film Festival & Asia 2024.
Film tersebut memenangkan kategori Live Action Competition Asia International Best Short. Short Shorts Film Festival & Asia merupakan salah satu festival film pendek terbesar di Asia dan terakreditasi oleh US Academy Award.
“Sangat senang dan terharu saat pertama kali mendapat kabar film Kala Nanti mendapatkan penghargaan,” ujar sang sutradara, Praditha Bilfa, di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (19/6/2024).
Dosen Ghaib Sudah Malam Atau Sudah Tahu Siap Tayang di Bioskop, Seperti Apa Bocorannya?Praditha berkata, usai mendapatkan kabar tersebut, dia langsung mengabari dua pemain utama film, Juliana Ira Astuti (Ira) dan Scolastika Nadya Valentin.
Sekadar informasi, Kala Nanti menyisihkan 25 karya film pendek lainnya dan dipilih sebagai pemenang oleh para juri. Para juri award itu adalah Sharon Badal (programmer festival), Hiroshi Fujioka (aktor), dan Katsuhide Motoki (sutradara).
Praditha berharap, dengan penghargaan itu, film Kala Nanti bisa memancing diskusi tentang ruang hidup bisa lebih inklusif dan tidak diskriminatif untuk teman-teman penyandang disabilitas.
Sementara itu, sang produser, Intan Nadya Maulida, gembira saat menerima penghargaan. Dia juga berterima kasih kepada semua pemain dan tim yang sudah membantu produksi film.
“Penghargaan ini untuk kalian, Ira dan Valen, juga untuk sutradara Praditha Blifa dan teman-teman kru lainnya. Semoga industri sinema kita, khususnya sinema Asia, bisa semakin inklusif ke depannya,” kata Nadya.
Persahabatan Dua Remaja Tunanetra
Deretan Urban Legend yang Diangkat ke Layar LebarFilm Kala Nanti bercerita tentang dua gadis remaja tunanetra benama Sri dan Yanti. Keduanya berteman dekat sejak tinggal di asrama dan seakan tak terpisahkan.
Suatu ketika, Yanti mengumumkan akan pindah ke luar kota untuk mengejar mimpinya, yaitu berkuliah. Ini membuat Sri marah dan terus mempertanyakan apakah dua sahabat ini pantas untuk punya mimpi.
Menariknya, film ini mendapatkan pendanaan dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta lewat Program Dana Keistimewaan (Danais) serta diproduksi oleh Aranck Project. Naskahnya ditulis oleh Praditha Blifa dan Andi F. Yahya.
Para pemain, Ira, merupakan penyandang tunanetra yang aktif dalam komunitas Difabel Literasi (Difalitera) dan beberapa kali telah mementaskan baca puisi dan musikalisasi puisi. Sementara itu, Valen, merupakan penyandang tunanetra low vision yang tercatat sebagai atlet judo. Valen meraih medali emas dalam ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.
Komentar (0)
Login to comment on this news