Produser Berharap Film Dosen Ghaib Sudah Malam atau Sudah Tahu Diterima Masyarakat

FAKTA.COM, Jakarta – Film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu menjadi film horor terbaru karya Dee Company. Film ini akan tayang di layar lebar mulai 15 Agustus 2024.

Sang produser film, Dheeraj Kalwani, mengatakan film itu diangkat dari utas viral di media sosial tentang doseb gaib pada 2016.

“Ini awalnya kan dari thread, tahun 2016, lalu saya dan tim saya riset, semua kampus sudah pernah denger masalah dosen gaib ini,” kata dia dalam konferensi pers film di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).

Dosen Ghaib Sudah Malam Atau Sudah Tahu Siap Tayang di Bioskop, Seperti Apa Bocorannya?

Dengan ini, Dheeraj berharap, film horor yang satu ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

“Film ini akan tayang minggu depan, 15 Agustus menyambut kemerdekaan, hari Sabtu," kata dia.

Sutradara film, Guntur Soeharjanto mengungkapkan satu hal yang paling menarik dalam film ini, yaitu sosok hantu adalah laki-laki. Ini juga merupakan pembeda film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu dengan film horor lainnya.

Semula, dia kesulitan membuat konsep hantu laki-laki yang menyeramkan. Berkat visualisasi yang digambarkan dengan matang bersama tim, hasilnya pun memuaskan.

“Jadi, itu yang membedakan film ini dengan film lain,” kata Guntur.

Endy Arfian Rela Tak Mandi 4 Hari demi Dalami Peran Wibu

Sekadar informasi, film Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu disutradarai oleh Guntur dan naskahnya ditulis oleh Evelyn Afnilla. Film ini sudah menarik minat masyarakat sejak pertama kali diumumkan pada tanggal 23 November 2023.

Film ini bercerita tentang dosen yang keras dalam mengajar, Pak Bakti. Konflik dimulai ketika kredibilitas dan nama baiknya dipertaruhkan oleh empat mahasiswa, yakni Amelia (Ersya Aurelia), Maya (Annette Edoardo), Emir (Rayn Wijaya) dan Fatah (Endy Arfian) dinyatakan gagal dalam mata kuliahnya.

Akhirnya, keempat mahasiswa itu pun diwajibkan mengambil semester pendek untuk memperbaiki nilai mereka. Nahasnya, kelas pendek itu menjadi pengalaman yang mengerikan bagi mereka.