Di Pilpres 2024, Wiranto Lupa Prabowo Terkait Isu HAM

Wiranto. (Instagram/@wiranto.official)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Pendiri Saeful Mujani Research Consulting (SMRC), Saeful Mujani mengaku heran dengan sikap Anggota Dewan Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Wiranto mengenai isu HAM saat ini. Bahkan beberapa tahun lalu yang bersangkutan kerap mengkritik langkah Prabowo.

Menurut Saeful, menjelang tahun 2024 ini Wiranto seakan melupakan tragedi HAM yang berkaitan dengan Prabowo Subianto. Tak cuma Wiranto, Saeful turut mengkritik jenderal purnawirawan lain seperti Agum Gumelar.

Ganjar Tanggapi Prabowo Soal Putusan MK: Cerminan Seseorang

"Jelang 2024 ini orang-orang yang tadinya memberikan atau meyakinkan publk bahwa Prabowo orang yang terlibat penculikan kemudian melupakannya," ujar Saeful Mujani dalam keterangan video, dikutip Jumat (15/12/2023).

Lebih jauh, Saeful turut menyoroti pernyataan Wiranto baru-baru ini yang mengungkapkan rasa herannya mengapa isu HAM di masa lalu selalu dikaitkan jelang pemilihan presiden. Kata Saeful, seharusnya pertanyaan seperti itu ditanyakan kepada dirinya sendiri, bukan ke publik.

"Wiranto bilang 'kenapa ini 5 tahun muncul?' Itu kan pertanyaan terhadap dirinya, menyedihkan orang seperti Wiranto," kata dia.

Dia mengungkapkan, saat tahun 2014, sebagai seorang mantan Panglima ABRI Wiranto dengan tegas di depan awak media menyatakan bahwa Prabowo adalah orang yang bertanggungjawab terhadap penculikan para aktivis. Begitu pula di tahun 2019, Wiranto dan Agum Gumelar kembali berkata hal yang sama.

"Saya tidak tahu persis kenapa jenderal-jenderal ini berubah sikapnya," jelasnya.

Tak hanya kepada para jenderal, Saeful juga heran dengan perubahan sikap dari sejumlah aktivis 1998. Namun, hal yang paling penting adalah pemenuhan hak dari para korban yang diwakili oleh keluarganya.

Dimana, setiap hari Kamis di depan Istana Negara Jakarta sejumlah keluarga korban penculikan menggelar aksi.

Dosa HAM Masa Lalu, Negara Bisa Apa?

"Banyak aktivis lain yamg pandangannya berubah. Saya tak tahu sebab perubahan, yang pasti adalah, yang jadi korban sampai hari ini, karena ada acara Kamisan. Itu bukan musiman, tiap hari Kamis ada acara tuntutan warga yang jadi korban keluarganya meminta kepada pemerintah," ungkapnya.

Sekadar informasi, selama periode 1997/1998, KKomisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan mencatat 23 orang telah dihilangkan oleh alat-alat negara.

Merujuk angka tersebut satu orang ditemukan meninggal atas nama Leonardus Gilang. Kemudian, 9 orang dilepaskan penculiknya.

Sisanya, 13 orang masih hilang hingga hari ini. Adapun penculikan itu terjadi saat masa kepemimpinan Panglim ABRI Jenderal Wiranto.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//