Dianggap Tak Kooperatif, Ini Sanggahan Keluarga SYL

FAKTA.COM, Jakarta - Keluarga besar mantan Menteri Pertanian, SYL menjamin anggota keluarganya akan tetap kooperatif dalam kasus yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketidakhadiran tersangka dalam panggilan penyidikan lantaran kunjungan ke kampung halaman untuk menemui sang ibu.

"Setelah bertemu dengan ibu di kampung, Bapak SYL menjadi lebih yakin akan bisa melewati semua permasalahan ini dengan baik," kata kerabat sekaligus perwakilan keluarga besar SYL, Imran Eka Saputra, Kamis (12/11/2023) dalam keterangan persnya.

SYL Diduga Gunakan Uang Korupsi untuk Cicilan Kredit dan Alphard

Menurut Imran, pihaknya menghargai kewenangan KPK dalam konteks penegakan hukum yang sedang bergulir. Bahkan, keluarga besar juga memastikan komitmen SYL untuk kooperatif selama menjalani proses hukum di lembaga anti rasuah tersebut.

Dengan begitu, diharapkan persoalan ini dapat segera bisa diselesaikan secara hukum. Ia mengatakan, "Kami berharap masyarakat dapat memberikan ruang yang cukup kepada Bapak SYL untuk melakukan pembelaan dalam proses hukum ini."

Sejak 2019, Harta Yasin Limpo Hanya Bertambah Rp1,09 Miliar

Sebelumnya, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, KPK mengumumkan telah meningkatkan kasus dugaan korupsi di lembaga tersebut. Instansi anti rasuah ini telah menetapkan tiga orang tersangka yaitu, SYL selaku mantan Menteri Pertanian, KS selaku mantan Sekretaris Jenderal Kementan, serta MH sebagai Direktur Alat dan Mesin Pertanian Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan.

"Tim Penyidik menahan tersangka KS untuk 20 hari, terhitung 11 sampai 30 Oktober 2023 di Rutan KPK. Sedangkan Tersangka SYL dan Tersangka MH, hari ini mengkonfirmasi tidak bisa hadir, untuk itu kami ingatkan kooperatif dan segera hadir memenuhi panggilan," kata Pimpinan KPK, Johanis Tanak dalam konferensi pers, Rabu (11/10/2023) malam.