Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Barak Israel

Bendera Hizbullah, Lebanon. (Dok. ANTARA)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Hizbullah mengatakan telah menembakkan "puluhan" roket Katyusha yang menargetkan sebuah barak di Israel utara pada hari Kamis (20/6/2024). 

Serangan ini sebagai balasan atas serangan mematikan di Lebanon selatan yang menewaskan seorang anggota kelompok militan tersebut di desa Deir Kifa.

Hal itu terjadi setelah kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas meningkat pada hari Rabu (19/06/2024) ketika pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa "tidak ada tempat" di Israel yang akan terhindar jika pihak berwenang di negara itu menyatakan perang habis-habisan terhadap kelompoknya. 

Dilansir di Arab news, Jumat (21/6/2024), Nasrallah juga mengancam akan menargetkan Siprus jika negara pulau itu mengizinkan Israel menggunakan pangkalan udaranya.
Israel dan Hizbullah telah saling serang lintas perbatasan hampir setiap hari sejak serangan pada tanggal 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina Hamas yang memicu perang di Jalur Gaza.

Dalam serangan oleh pasukan Israel pada hari Kamis, sebuah pesawat nirawak tempur menghantam sebuah mobil di jalan Deir Kifa-Srifa, menewaskan pengemudinya, Abbas Ibrahim Hamadeh. Tentara Israel menggambarkannya sebagai komandan operasi Hizbullah di daerah Jouaiyya.

Baca Juga: Hizbullah Peringatkan Israel: Tidak Ada Tempat yang Aman dari Serangan.

Di tempat lain, Ammar Jomaa, putra ulama Mohammed Jomaa, seorang pejabat Hizbullah, tewas ketika sebuah pesawat nirawak menghantam mobil yang dikendarainya di jalan menuju kota Houmine El-Faouqa. Dan dua orang terluka parah ketika sebuah pesawat nirawak Israel menghantam sebuah truk pikap di kota Hanouiyeh di distrik Tyre.

Pada hari Rabu, pasukan Israel menyerang empat lokasi Hizbullah. Serangan itu terjadi tak lama setelah kepergian Amos Hochstein, utusan presiden AS untuk Lebanon dan Israel, yang telah mengunjungi Tel Aviv pada hari Senin dan Beirut pada hari Selasa dalam upaya untuk menenangkan situasi.

Pada hari Kamis (20/6/2024) pagi, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pemukiman Jish di Galilea Atas, dekat perbatasan dengan Lebanon, telah dievakuasi.
Komentar Nasrallah pada hari Rabu menimbulkan kekhawatiran di kedua belah pihak tentang kemungkinan meningkatnya permusuhan.

Baca Juga: Serangan Balasan, Hizbullah Serang Dua Pos Militer Israel.

Avichay Adraee, juru bicara tentara Israel, mengatakan perang di utara bersifat defensif tetapi memiliki aspek ofensif di Lebanon selatan. 

"Pimpinan tentara membahas rencana konfrontasi di Lebanon dan menyetujuinya, dan kami sedang menunggu keputusan dari pimpinan politik. Sasaran kami saat ini adalah menjauhkan Hizbullah dari perbatasan kami, yang kami capai melalui serangan terhadap para pemimpin dan kepentingannya." ujar Adraee.

Eitan Davidi, kepala dewan pemukiman Margaliot, mengatakan tidak ada tempat di Israel yang aman. "Yang membuat kami khawatir adalah kelambanan dan kelemahan pemerintah Israel di garis depan utara," katanya kepada berita radio Israel. 

Nasrallah mengancam dalam pidatonya untuk menargetkan semua bagian Israel dan mengatakan Hizbullah telah memperoleh senjata baru yang akan terlihat dalam aksi.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan diri untuk masa-masa yang paling menantang. 

"Ada kekuatan manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perlawanan, karena kami telah melampaui 100.000 anggota." tegasnya.

"Tidak akan ada tempat di Israel yang aman dari pesawat nirawak dan rudal kami. Musuh tahu betul bahwa kita telah mempersiapkan diri untuk hari-hari yang paling sulit dan musuh tahu apa yang akan dihadapinya. Jika perang dipaksakan, perlawanan akan berjuang tanpa kendala, aturan, atau batasan.” ia memperingatkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//