Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan bagi Rakyat Palestina
FAKTA.COM, Jakarta - Makin membaranya konflik senjata antara Israel-Palestina harus segera ditengahi oleh negara-negara lain agar dapat didorong ke arah perdamaian. Sebab, berkecamuknya perang justru akan semakin banyak menimbulkan korban di kalangan sipil.
“Indonesia juga perlu mengingatkan agar tidak ada satu negara pun yang mendukung peperangan antara Israel-Palestina berlanjut. Terlebih negara-negara adidaya yang memiliki kekuatan militer besar,” kata Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam siaran persnya, Senin (9/10/2023).
Mengenal Iron Dome, "Perisai" Canggih Israel yang Dijebol HamasPosisi Indonesia terhadap sengketa Israel-Palestina juga selama ini sudah sangat tegas. Yakni, mendukung penuh kemerdekaan rakyat Palestina.
Namun begitu, perang atau adu kekuatan senjata tidak akan menyelesaikan masalah kedua negara. Puan mengatakan, "Kedua negara mengedepankan unsur dialog untuk mendinginkan situasi di sana dan terus bersuara kepada dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina.”
AIS Forum Libatkan Pemuda untuk Dukung Program Laut BerkelanjutanKetua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyayangkan respon beberapa negara yang cenderung berpihak ke Israel dalam konflik Palestina-Israel. "Respon yang ditunjukkan negara besar seperti AS dan Inggris sangat pro Israel. Ini tentu saja tak akan menyelesaikan akar masalah," jelas dia.
Menurutnya, Indonesia akan terus memberikan dukungan kepada Palestina. Salah satunya, dalam agenda Sidang Umum Parlemen Dunia di Luanda, Angola, 23 Oktober mendatang. Fadli bilang, "Kami akan meminta dunia bersikap adil dan obyektif terhadap bangsa Palestina.”
Cegah Dampak Buruk ke Manusia, Kebijakan Teknologi AI DiperlukanSejak meletus kontak senjata antara tentara Israel dan pejuang Palestina pada Sabtu (7/10/2023) lalu, terdapat sekitar 400 warga Israel tewas dan lebih dari 2.000 luka-luka. Sementara jumlah korban tewas warga Palestina sekitar 313 orang, termasuk 20 anak-anak dan 1.990 lainnya terluka.
Komentar (0)
Login to comment on this news