Suasana Ramadan Kelam di Gaza: Bau Darah dan Kelaparan di Mana-mana

Warga Gaza salat tarawih berjamaan di reruntuhan masjid. (Tangkap layar akun IG Middle East Monitor)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Umat Muslim di seluruh dunia, mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan, tak terkecuali umat Islam di Gaza, Palestina. Lalu, bagaimana situasi di Gaza ketika Ramadan?

Mengutip Al Arabiya, Selasa (12/3/2/2024), hari pertama Ramadan di Gaza jatuh pada Senin (11/3/2024). Namun, hari itu sama seperti haro-hari lain bagi warga Palestina di sana. Mereka dilanda kelaparan dan terserang penyakit serta kedinginan di tenda-tenda pengungsian. Tidak hanya itu, warga Palestina juga terancam serangan bom dari Israel.

Warga Gaza di sana pun turut mencari korban selamat dan jenazah yang tertimbun puing-puing rumah yang hancur akibat serangan Israel.

Seorang pengungsi Palestina, Awni al-Kayyal, menggambarkan suasana Ramadan yang kelam di Gaza.

Tuai Kontroversi, Menteri Israel Serukan Ramadan 'Dihapus'

"Awal Ramadan sangat menyedihkan dan diselimuti kegelapan dengan aroma darah di mana-mana," ujar al-Kayyal.

Dia mengatakan Israel tidak menginginkan warga Gaza turut merasakan kegembiraan Ramadan. "Kami tidak punya makan malam untuk berbuka puasa," kata al-Kayyal.

Ditambah lagi dengan harga barang di sana melangit.

Meskipun kelam, sebagian warga Palestina merayakan Ramadan dengan membuat dekorasi sederhana. Mereka membuat lentera tradisional dan menempelkan di tenda-tenda pengungsian.

Disebutkan juga bahwa puluhan warga Gaza menunaikan salat tarawih di reruntuhan masjid yang terkena serangan udara Israel di Rafah.

Bagaimana dengan Masjid Al Aqsa?

Warganet Kecam Serangan Israel ke Warga Gaza yang Antre Makanan

Dikutip dari Middle East Monitor, Israel mencegah ratusan jemaah Palestina untuk memasuki Masjid Al Aqsa. Bahkan, mereka memukuli para jemaah ketika masuk masjid melalui Bab Al-Majlis, salah satu gerbang Al-Aqsa, pada malam pertama Ramadan, menurut saksi mata.

Disebutkan juga bahwa hanya warga Palestina yang berusia di atas 40 tahun yang boleh masuk ke Masjid Al Aqsa untuk melangsungkan salat tarawih.

Sekadar informasi, menurut Israel Broadcasting Corporation, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diminta untuk memutuskan apakah pasukan pendudukan Israel akan menyerbu Al Aqsa selama Ramadan atau tidak. Selama beberapa minggu terakhir,Shin Bet dan militer Israel meminta Netanyahu untuk memutuskan sendiri. Hal ini diyakini oleh kurangnya kepercayaan mereka terhadap Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir.

Sementara itu, beberapa hari yang lalu, Netanyahu menolak rekomendasi Ben-Gvir yang tidak mengizinkan penduduk Tepi Barat Palestina untuk memasuki Masjid Al Aqsa selama Ramadan. Netanyahu hanya membatasi akses ke masjid bagi warga muslim Palestina yang lansia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//