UNICEF: Anak dan Bayi di Rafah jadi Korban Keganasan Israel

Kondisi terakhir di Gaza, Palestina
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Ketua Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Catherine Russel pada mengeluarkan peringatan keras mengenai fasilitas vital yang mulai kehabisan bahan bakar di Jalur Gaza. Menurutnya itu mengancam layanan dukungan kehidupan bagi anak-anak yang sakitdan bayi-bayi prematur.

"Jika perlintasan Kerem Shalom dan Rafah tidak dibuka kembali untuk pasokan bahan bakar dan kemanusiaan, akibatnya akan segera terasa: layanan pendukung kehidupan bagi bayi prematur akan kehilangan tenaga; anak-anak dan keluarga akan mengalami dehidrasi atau mengonsumsi air yang berbahaya; limbah akan meluap dan menyebarkan penyakit lebih lanjut,” kata Russel melalui sebuah pernyataan.

Russel menekankan bahwa penundaan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa dan memohon agar segera dilakukan (pembukaan kembali perlintasan).

"Seperti ini, lebih banyak waktu terbuang, akan lebih banyak nyawa yang hilang," lanjutnya.

Penyerangan Rafah: Dunia Kutuk Israel

Dia menekankan bahwa fasilitas penting seperti rumah sakit, pusat layanan kesehatan utama, mesin desalinasi air, pompa limbah, dan sistem pengumpulan limbah berisiko kehabisan bahan bakar dalam hitungan hari, bahkan jam.

Russel menyeru otoritas berwenang terkait untuk mengambil tindakan cepat dan tegas untuk mencegah bencana kemanusiaan.

“Saya sangat mendesak pihak berwenang terkait untuk memberikan tindakan yang dapat ditindaklanjuti dan jaminan nyata kepada para aktor kemanusiaan untuk menyediakan pergerakan kargo kemanusiaan yang aman dan terjamin, melalui semua rute, ke dalam dan di dalam Jalur Gaza,” katanya.

Sementara itu, pihak militer Israel mengumumkan bahwa pihaknya melanjutkan operasi militer di Rafah, Gaza, dengan melaporkan bahwa ada sekitar 30 korban jiwa sejak serangan Senin malam lalu.

Invasi Israel ke Rafah: 35 Warga Gaza Tewas dalam 24 jam

Menurut pernyataan militer, 30 korban itu merupakan orang militan. Sementara, otoritas kesehatan Gaza melaporkan sekitar 35 korban tewas, termasuk seorang bayi berusia empat bulan.

Militer Israel mengatakan divisi tank dan brigade lapis baja telah beroperasi di darat di Rafah timur, dan sejumlah drone tempur melancarkan serangan dari udara.

Hingga kini, lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023, demikian menurut pernyataan otoritas di daerah kantong Palestina itu.

“15.002 anak meninggal (di Jalur Gaza)… 17.000 anak hidup tanpa orang tua,” tulis pernyataan yang dipublikasikan kantor pers otoritas Gaza

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//