Asumsi Dasar Makro Bakal Terus Berubah
FAKTA.COM, Jakarta - Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang APBN 2024 telah selesai. Asumsi dasar ekonomi makro 2024 pun telah disepakati.
Namun Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberi catatan penting. "Asumsi dasar yang telah disepakati akan terus mengalami perubahan," kata Sri Mulyani tertuang dalam publikasi Kementerian Keuangan, Selasa (19/9/2023).
Apa dasar pernyataan mantan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) itu? Jawabannya terkait berbagai dinamika dan perubahan prospek perekonomian nasional hingga global dalam beberapa minggu terakhir.
Salah satunya, kata Sri Mulyani, adalah kenaikan harga minyak Brent. "Dalam tiga pekan terakhir naik 11% menjadi US$95 per barel," ujarnya.
Jokowi Upayakan Harga Beras Bakal Turun dalam Tiga PekanSelain asumsi dasar makro, beberapa postur APBN 2024 antara lain pendapatan negara Rp2.802,3 triliun, belanja negara Rp3.325,1 triliun, dan pembiayaan Rp522,8 triliun. Adapun defisit ditetapkan Rp522,8 triliun atau 2,29% dari produk domestik bruto (PDB).
Ada juga belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp1.090,8 triliun. Belanja non-K/L Rp1.376,7 triliun untuk pembayaran pensiun naik 12% dan subsidi serta kompensasi sesuai perubahan asumsi harga minyak.
"Kaitannya dengan daya beli masyarakat," kata Sri Mulyani menambahkan.
Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Turun jadi US$253,3 MiliarSementara itu, terkait transfer ke daerah Rp857,6 triliun, Sri Mulyani telah menampung berbagai catatan dari Panja dan berbagai fraksi. Di antaranya, mengenai penggajian daerah, kenaikan gaji pokok ASN daerah, peningkatan pelayanan publik daerah, serta pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting.
Sebagai tambahan informasi, dengan selesainya pembahasan Tingkat I tersebut, maka RUU APBN 2024 akan dibawa ke Pembicaraan Tingkat II pada Sidang Paripurna hari Kamis (21/9/2023).
Komentar (0)
Login to comment on this news