Bank Indonesia Bidik Inflasi Tahun Depan 2,8 Persen

Dewan Gubernur Bank Indonesia (Dokumentasi Fakta/Andry Winanto)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan jika laju inflasi saat ini tetap terjaga dalam kisaran ekspektasi. Gubernur BI, Perry Warjiyo pun meyakini bahwa kondisi itu bakal terus berlanjut hingga tutup buku 2023.

“Kami meyakini inflasi akan tetap terkendali. Perkiraan Bank Indonesia inflasi di akhir tahun akan sebesar 3%,” ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Jakarta pada Jumat (3/11/2023).

Menurut Perry, angka tersebut memang tergolong lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi Oktober 2023 yang sebesar 2,56% year on year (yoy).

“Ini biasa karena saat akhir tahun terjadi kenaikan harga pangan,” tuturnya.

Tertekan Inflasi dan Bunga Tinggi, Stabilitas Sistem Keuangan Tetap Terjaga

Guna memitigasi hal tersebut Perry meningkatkan upaya mitigasi melalui penguatan kerja Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Selain itu, BI juga akan mempererat sinergi kebijakan fiskal dan moneter bersama pemerintah.

“Sehingga perkiraan-perkiraan kami inflasi untuk tahun depan adalah 2,8%,” tegasnya.

Untuk diketahui, pada tahun ini pemerintah dan Bank Indonesia kompak mematok target inflasi sebesar 3% plus minus 1%. Sementara untuk periode 2024 inflasi dibidik dalam kisaran 2,5% plus minus 1%.

Meski Bergerak Naik, Inflasi Masih dalam Kisaran Target

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi umum (berdasarkan Indeks Harga Konsumen/IHK) naik menjadi 2,56% pada Oktober 2023 dari sebelumnya 2,28% di September 2023.

Disebutkan bahwa inflasi terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil sebesar 1,39% dengan komoditas dominan antara lain beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, dan bawang putih.

Sementara secara bulanan atau month to month (mtm), inflasi melandai menjadi 0,17% dari sebelumnya 0,19%. Satu hal yang menjadi catatan adalah komoditas beras menjadi penyumbang inflasi tertinggi selama tiga bulan berturut-turut dipicu oleh keterbatasan stok akibat pengaruh El Nino.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//