Defisit APBN Tak Sampai 1 Persen, Pembiayaan Anggaran Turun Signifikan
FAKTA.COM, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pembiayaan anggaran dalam APBN mengalami penurunan signifikan. Hal ini terjadi karena defisit yang semakin rendah.
Menurut dia, sampai dengan 12 Desember 2023 realisasi pembiayaan anggaran adalah sebesar Rp289,6 triliun. Jumlah ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan target di Undang-Undang APBN yang sebesar Rp598,2 triliun ataupun target Perpres yang sebesar Rp479,9 triliun.
“Bandingkan dengan realisasi pembiayaan anggaran 12 Desember 2022 tahun lalu yang sebesar Rp473,7 triliun atau terjadi penurunan 38,9% di tahun ini,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta pada Jumat (15/12/2023).
Defisit APBN Kian MembesarMenkeu menjelaskan, pembiayaan anggaran yang makin landai ditopang oleh defisit yang baru sebesar Rp35 triliun atau setara 0,17% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Padahal dalam APBN defisit diperkirakan sebesar Rp598,2 triliun atau 2,84% dari PDB. Sementara di Prepres 75/2023 defisit tercatat sebesar Rp479,9 triliun atau 2,27% dari PDB,” kata dia menegaskan.
POINTER: Menanti Janji 'Hadiah' dari Defisit APBNAdapun, total pendapatan negara hingga saat ini disebut Menkeu sebesar Rp2.553, triliun dengan belanja negara Rp2.588,2 triliun.
“Defisit APBN diperkirakan akan lebih rendah dari target APBN maupun dari target Perpres 75/2023,” ucapnya.
Komentar (0)
Login to comment on this news