Kemenkeu Angkat Bicara Soal Rumor Sulawesi Selatan Bangkrut

Salah satu rumah adat Sulawesi Selatan. (Dokumen Pemprov Sulsel)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan keterangan soal rumor Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam kondisi bangkrut.

Direktorat Pembiayaan dan Perekonomian Daerah Kemenkeu, Radies Kusprihanto Purbo mengatakan, apa yang terjadi pada APBD Sulsel adalah defisit. Menurut dia, pemahaman defisit dan bangkrut merupakan dua hal yang berbeda.

“Defisit berarti pendapatan lebih kecil dari belanja. Tapi, emang mayoritas pemda di Indonesia menganut paham defisit bukan surplus. APBN kita pun dirancang defisit,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (16/10/2023).

Pemda 'Kebanjiran' Insentif

Radies menjelaskan jika selisih anggaran itu lantas dipenuhi melalui skema pembiayaan. Adapun dalam kasus pemda, defisit APBD ditutupi oleh Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dari tahun yang lalu. 

“Pembiayaan maupun pinjaman pemda-pemda selama ini relatif kecil. Untuk kasus Sulsel memang dia ada pinjaman dari tahun 2020. Tapi yang sekarang diungkapkan defisit besar itu sebenarnya ada di Dana Bagi Hasilnya (DBH). Jadi ada DBH dari pemerintah provinsi ke kabupaten/kota yang belum dibayarkan” tutur dia.

Radies mendapati jika ada dalam beberapa tahun terakhir Pemprov Sulsel telah membayarkan DBH.

“Kalau sudah dibayar maka isunya sekarang adalah penganggarannya (DBH) kurang. Lalu oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dianggap sebagai temuan. Jadi ada akumulasi sekian tahun yang belum teranggarkan,” tegas dia.

Kabar Baik, 15.000 Desa Bakal 'Kecipratan' Insentif Rp2 Triliun

“Sebenarnya dalam konteks ini defisit yang terjadi bisa dikelola oleh pemda dengan menjalankan kewajiban mereka. (Solusinya) Mungkin bisa di-refocusing belanjanya, seperti belanja-belanja yang tidak terlalu penting dan tidak berdampak langsung ke masyarakat bisa dikurangi. Tapi ingat, tidak bisa dikatakan kalau defisit pasti bangkrut, tidak seperti itu. Hal ini juga bisa dilihat dari segi solvabilitas yang sehat karena mayoritas pemda asetnya lebih banyak dari pinjamannya,” sambung Radies.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, beberapa waktu lalu Pj. Gubernur Sulsel Bahtiar Bahariddin sempat mengungkapkan bahwa APBD Sulawesi Selatan mengalami defisit Rp1,5 triliun.

“Daerah ini bangkrut, anggaran defisit Rp1,5 triliun,” kata Bahtiar.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//