Target PNBP 2024 Rp492 Triliun, SDA jadi Andalan
FAKTA. COM, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa optimalisasi pendapatan negara tetap dioptimalkan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan iklim dunia usaha.
Disebutkan bahwa pendapatan negara pada APBN 2024 ditargetkan sebesar Rp2.802,3 triliun, dengan rincian pendapatan pajak sebesar Rp1.988,9 triliun, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) Rp492,0 triliun, pendapatan bea dan cukai Rp321,0 triliun, dan pendapatan hibah Rp0,4 triliun.
Adapun, PNBP dalam APBN 2024 memegang peranan strategis sebagai upaya pemerintah untuk membangun kemandirian keuangan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam hal ini, target PNPB yang setara 17,56% dari total pendapatan negara mencakup berbagai sumber pendapatan yang tidak berasal dari pajak, yaitu berupa pendapatan Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp207,7 triliun melalui normalisasi harga komoditas minerba, pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan sebesar Rp85,8 triliun melalui optimalisasi KND.
Tahun Depan, Target Pendapatan Negara Rp2.802 TriliunKemudian, pendapatan Badan Layanan Umum sebesar Rp83,4 triliun melalui peningkatan kemudahan akses layanan dan sinergi antar BLU, serta pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp115,1 triliun.
Direktur PNBP SDA dan KND Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kemenkeu, Rahayu Puspasari mengatakan, bahwa kebijakan PNBP 2024 diarahkan untuk mengoptimalisasi PNBP, meningkatkan tata kelola dan proses bisnis, meningkatkan inovasi dan kualitas layanan, serta menjaga kelestarian lingkungan.
"Selain itu, pendapatan dari PNBP dalam APBN 2024 juga tidak hanya dilihat sebagai kontribusi finansial semata, tetapi juga sebagai sumber inovasi," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (29/12/2023).
Pertumbuhan Pendapatan Negara Semakin MelambatRahayu menjelaskan, pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan pendapatan dari sektor-sektor baru, termasuk sektor digital dan berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan PNBP.
"Untuk itu, pemerintah berupaya untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan efisiensi pengumpulan dan pengelolaan pendapatan, serta memastikan transparansi dalam setiap langkah yang diambil," katanya.
Rahayu menambahkan, dengan menggandeng sektor-sektor kunci dan menerapkan inovasi dalam pengelolaan PNBP, diharapkan dapat memperkuat pendapatan negara dan menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar (0)
Login to comment on this news