Dokter Ingatkan Pentingnya AED untuk Cegah Kematian Mendadak pada Atlet

Automated External Defibrillator (AED). (Dokumen Pexels)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta – Kasus kematian mendadak atlet bulutangkis China, Zhang Zhi Jie, menjadi pelajaran bagi tenaga kesehatan. Yaitu, pentingnya menyediakan Automated External Defibrillator (AED).

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Utojo Lubiantoro, Sp. JP (K)., mengatakan AED adalah alat pertolongan pertama ketika atlet mengalami kolaps.

“Ketika seorang atlet mengalami kolaps, alat tersebut langsung dapat mendeteksi kelainan irama jantung yang terjadi, sehingga penanganan yang tepat dapat dilakukan untuk mencegah kematian pada atlet tersebut,” kata Utojo di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (4/7/2024).

AED, kata dia, perlu disediakan di setiap fasilitas umum, termasuk fasilitas olahraga yang sering mengadakan turnamen dengan intensitas tinggi.

Mengenal Henti Jantung Mendadak, Kondisi Kesehatan yang Diidap Zhang Zhi Jie

Cara Kerja AED

Utojo menjelaskan, AED berfungsi untuk rekam jantung EKG. Alat ini mendeteksi ritme jantung pasien. Dengan begitu, petugas kesehatan bisa menganalisis penangan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Ketika terjadi gangguan pada irama jantung, yang harus dilakukan adalah kejut jantung dengan defibrilator untuk kasus fibrilasi dan ventrikel takikardi. Jika jantung berdetak flat, yang dilakukan adalah resusitasi jantung paru (RJP) agar bisa memberikan oksigen pada jantung.

“Tidak semua aritmia dikejut listrik. Hanya fibrilasi atau ventrikel takikardi. Kalau flat, baru RJP, masuk alat bantu napas, ventilator seterusnya,” kata dia.

Kemenlu China Sampaikan Bela Sungkawa atas Meninggalnya Atlet Badminton Zhang Zi Jie di Indonesia

Penanganan Harus Cepat

Utojo mengatakan penanganan harus dilakukan secara cepat, yaitu pada periode 5-10 menit pertama. Jika lewat dari 10 menit, yang terjadi adalah otak bisa rusak dan menyebabkan kematian batang otak.

Ketika ada seseorang yang jatuh pingsan mendadak di tempat umum, lanjut Utojo, yang harus dilakukan adalah mendeteksi kedaruratan, misalnya mengecek denyut nadi dan deteksi irama jantung dengan AED.

Utojo juga menyarankan atlet muda untuk screening jantung secara rutin. Tujuannya untuk memastikan tak ada kelainan jantung yang bisa mengakibatkan kematian.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//