Peneliti Ungkap Risiko Konsumsi Minyak Zaitun
FAKTA.COM, Jakarta – Orang kerap menambahkan minyak extra virgin olive oil (EVOO) ke makanan saat menjalankan diet nabati. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak zaitun ke makanan tak selalu bermanfaat.
Dikutip dari Science Alert, Selasa (13/8/2024), tim peneliti dari University of Florida and the National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases meneliti manfaat kesehatan dari pola makan nabati pada individu berisiko yang terkena aterosklerosis. Aterosklerosis adalah bentuk penyakit jantung kardiovaskular.
Rekomendasi Olahraga Bagi Penderita Penyakit JantungPenelitian ini melibatkan 40 peserta berusia 18 tahun-79 tahun, yang menjalani pola makan vegan selama delapan minggu. Hasil penelitian menunjukkan, perubahan urutan pola makan mempengaruhi kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL).
Kelompok yang memulai dengan diet tinggi EVOO dan kemudian beralih ke diet rendah EVOO mengalami penurunan kadar kolesterol LDL. Sebaliknya, penggunaan EVOO setelah periode tanpa minyak zaitun tampaknya menghambat penurunan kolesterol LDL.
Sejumlah kecil lemak jenuh yang ditemukan di minyak zaitun EVOO bisa mempengaruhi pemrosesan LDL di hati. Ini bisa menyebabkan kadar LDL di darah meningkat. Dengan begitu, risiko tubuh terkena stroke dan serangan jantung pun meningkat.
Begini Pentingnya Skrining Jantung pada Atlet"Mengurangi konsumsi minyak zaitun EVOO bisa menurunkan kadar lipid yang terlalu tinggi daripada konsumsi yang relatif lebih tinggi," ujar para peneliti.
Para peneliti menyarankan orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung untuk mengurangi asupan minyak zaitun.
Sekadar informasi, penelitian itu sudah dipublikasikan di Journal of The American Heart Association (JAHA) pada 24 Juli 2024.
Komentar (0)
Login to comment on this news