Milan Akan Larang Beli Es Krim dan Pizza Tengah Malam

Ilustrasi es krim. (dokumen Pixabay)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Kota Milan, Italia, dikabarkan akan menerapkan kebijakan nyentrik. Milan akan melarang beli es krim dan pizza tengah malam.

Mengutip Euro News, Jumat (26/4/2024), Milan mengusulkan kebijakan unik itu untuk melindungi "perdamaian dan kesehatan" warganya. Nah, rancangan kebijakan legislatif ini sedang diajukan ke pemerintah daerah. Kalau goal, regulasi itu akan berlaku pada Mei-November 2024.

Kebijakan itu akan melarang pembelian semua makanan, termasuk gelato dan es krim, lewat pukul 00.30 pada hari kerja serta 01.30 pada akhir pekan dan hari libur nasional. Tujuannya untuk mencegah kerumunan yang memadati jalan.

Nantinya larangan ini akan berlaku di 12 distrik Milan, termasuk Brera, Ticinese, Darsena, Lazzaretto, Corso Como, Arco della Pace, dan Navigli.

Sushi Terkecil di Dunia, Cuma Pakai 1 Butir Nasi

Kerumunan Tengah Malam Ganggu Warga

Milan mengusulkan larangan pembelian es krim dan pizza pada tengah malam. (Dokumen Pixabay) Milan mengusulkan larangan pembelian es krim dan pizza pada tengah malam. (Dokumen Pixabay)


Wali Kota Milan, Giuseppe Sala, mengatakan mayoritas warga terganggu oleh keramaian pada tengah malam.

"Sebagai wali kota, saya harus mendengarkan semua warga, termasuk mereka yang harus bekerja dan berdagang," kata Sala.

Wakil Wali Kota Milan, Marco Granelli, berkata, pemerintah kota berupaya untuk menyeimbangkan beragam aspek kehidupan, seperti aktivitas ekonomi serta kedamaian dan kesehatan penduduk.

Viral Es Kopi Susu Pedas di China, Pakai Topping Cabai

Bukan Pertama Kali Usulkan Larangan Beli Es Krim dan Pizza Tengah Malam

Ilustrasi es krim. (Dokumen :Pixabay) Ilustrasi es krim. (Dokumen :Pixabay)

Ternyata, ini bukan pertama kalinya Milan berusaha melarang pembelian es krim dan pizza tengah malam. Pada 2013, dewan kota, di bawah kepimpinan Wali Kota Guiliano Pisapia, gagal menerapkan kebijakan ini. Rancangan aturan itu mendapatkan protes.

Untuk kali ini, warga memiliki waktu hingga awal Mei untuk mengajukan banding dan memberikan saran terhadap rancangan regulasi.

Pimpinan Fipe, asosiasi operator publik dan pariwisata Italia, Lino Stoppani, mengungkapkan aturan itu akan merugikan pengusaha.

"Masalah kehidupan malam memang ada, tetapi aturan ini merugikan dunia usaha," kata Stoppani kepada Il Messaggero.

Sementara itu, pemimpin Kotamadya I Roma, Lorenza Bonaccorsi, mengatakan akan melarang take away minuman beralkohol di pusat kota.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//