Begini Pesona 3 Spesies Flora dan Fauna Baru di Indonesia

Dokumen KLHK
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta – Lebih dari 90 spesies baru ditemukan di Indonesia dalam kurun waktu dua tahun. Tiga di antaranya diperkenalkan kepada masyarakat, yaitu Hanguana sitinurbayai, 

Melansir dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat (25/08/2023), penemuan itu merupakan hasil eksplorasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan KLHK selama 2021-2023.

PertamaHanguana sitinurbayai. Flora ini berasal dari Cagar Alam Gunung Nyiut, Kalimantan Barat. Hanguana sitinurbayaii berasal dari genus Hanguana dan merupakan tanaman endemik dari Kalimantan. Nama spesies ini diambil dari Menteri KLHK, Siti Nurbaya Bakar.  

Hanguana sitinurbayai. (Dokumen KLHK) Hanguana sitinurbayai. (Dokumen KLHK)

Hanguana sitinurbayai bisa hidup di rawa pada ketinggian 1.540 meter di atas permukaan laut. Penemuan spesies ini telah dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional, Phytotaxa, pada 31 Juli 2023.

Kedua, Bulbophyllum wiratnoi berasal dari Taman Wisata Alam (TWA) Sorong, Papua dan ditemukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Papua Barat. Penamaan spesies itu diambil dari nama Direktur Jenderal KSDAE KLHK periode Juni 2017-Maret 2022, Wiratno.

Bulbophyllum wiratnoi. (Dokumen KLHK) Bulbophyllum wiratnoi. (Dokumen KLHK)

Flora ini merupakan spesies anggrek yang menempel di batang atau rantai pohon tanpa merugikan inang. Anggrek itu ditemukan di habitat yang teduh di ekosistem hutan hujan tropis di ketinggian 114 meter di atas permukaan laut.

Bulbophyllum wiratnoi memiliki bunga berwarna kuning pucat dengan spot warna merah keunguan yang rapat. Lebar kembang sekitar 2 cm dan ada banyak papilla di bibir bunga. Yang unik dari spesies ini adalah bagian mahkota bunga yang tereduksi jadi rambut-rambut kaku berwarna ungu dengan stalks yang lentur.

KLHK Bantah Polusi di Jakarta yang Terburuk di Dunia

Spesies yang ketiga adalah Myzomela irianawidodoae. Pusat Penemuan Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan satwa endemik baru di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Myzomela irianawidodoae berasal dari nama Ibu Negara, Iriana Widodo.

Myzomela irianawidodoae termasuk ke family Meliphagidae. Burung ini berukuran kecil dengan panjang tubuh 11,8 cm dan berat 32,23 gram. Paruhnya sepanjang 1,79 cm dengan sayap sepanjang 5,8 cm dan bentangan sayap 17,2 cm. Ekor Myzomela irianawidodoae sepanjang 3,7 cm dan kaki setinggi 1,67 cm.

Myzomela irianawidodoae. (Dokumen KLHK) Myzomela irianawidodoae. (Dokumen KLHK)

Bulu di bagian kepala hingga dada atas dan tengkuk berwarna merah darah serta warna kekang yang hitam. Ada garis hitam tipis di sekeliling mata. Burung pemakan nektar ini punya pita hitam di bagian dada tengah dan secara bertahap menjadi warna abu-abu dengan sapuan warna zaitun di dada bawah, perut, paha dan sekitar tungging.

Punggung dan ekor burung berwarna hitam. Bagian pertengahan punggung sampai tunggir berwarna merah dan sayap hitam bercampur abu-abu gelap. Myzomela irianawidodoae tinggal di hutan, semak-semak, kebun, dan pohon yang berbunga, bahkan juga pernah ditemui di pohon jati sekitar perkampungan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//