Biodiesel Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Hingga 27,8 Juta Ton
FAKTA.COM, Jakarta – Pemanfaatan biodiesel menjadi salah satu cara untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK). Pemerintah mengklaim program mandatori biodiesel B30 telah menekan GRK hingga 27,8 juta CO2e dengan alokasi 11 juta kiloliter (KL) pada 2022.
Nilai ekonomi pun mencapai lebih dari US$10 miliar (Rp156,62 triliun). Untuk tahun 2023, pemerintah menetapkan kuota biodiesel sebanyak 13,15 juta KL.
“Diharapkan nilai manfaat dari program ini mencapai lebih dari US$11,2 miliar (Rp175,42 triliun),” kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi, di Jakarta, dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jumat (13/10/2023).
Riset IMF: Setiap Harga Minyak Naik 10%, Ekonomi Tergerus 0,15%Yudo mengatakan penerapan biodiesel di Indonesia sudah berjalan lebih dari 17 tahun dan menjadikan negara ini sebagai pelopor pemanfaatan biodiesel. Pada Februari 2023, program mandatori campuran biodiesel ke bahan bakar fosil, sudah diterapkan secara nasional dengan persentasi 35% atau B35. Campuran ini akan ditingkatkan hingga mencapai B100.
Apa itu biodiesel?
Dikutip dari laman Indonesia Baik dan Shell, biodiesel merupakan minyak dari tumbuhan atau hewan yang dipakai sebagai alternatif pengganti solar. Sumber biodiesel adalah minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO), minyak jarak, palm fatty acid distillate (PFAD), hingga minyak ikan.
Biodiesel bisa dipakai untuk menggantikan solar sebagai bahan bakar mesin diesel. Itu disebabkan oleh sifat fisiknya yang mirip dengan solar. Meskipun tak punya kandungan bahan bakar fosil, minyak ini bisa dicampur sesuai dengan perbandingan.
Ada Potensi Harga Minyak Naik, Subsidi BBM Kita Aman?Yudo mengatakan biodiesel merupakan campuran bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Dengan begitu, minyak ini bisa membantu mengurangi emisi GRK dan polusi udara.
Sekadar informasi, pemerintah berkomitmen untuk menekan emisi GRK sesuai dengan kesepakatan di dokumen Enchanced Nationally Determined Contribution (E-NDC). Yaitu, menekan emisi GRK sebanyak 32% atau 358 juta ton CO2 dengan usaha sendiri dan 41% atau 446 juta ton CO2 dengan bantuan internasional pada 2030.
Biomassa pun menjadi program pemerintah untuk mencapai target penurunan gas karbon dioksida. Biodiesel ini merupakan salah satu produk biomassa.
Komentar (0)
Login to comment on this news