Duh, Indonesia Jadi Negara yang Paling Banyak Konsumsi Mikroplastik

Sampah plastik mengambang di laut. (Dokumen Freepik)
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Ada fakta mengejutkan dari penelitian Cornell University. Negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina mengkonsumsi mikroplastik terbanyak di dunia.

Dikutip dari laman Cornell University, Rabu (5/6/2024), penelitian itu menemukan bahwa masyarakat Indonesia mengkonsumsi 15 gram mikroplastik per bulan, lebih banyak daripada negara-negara lain. Mayoritas partikel ini bersumber dari air, seperti hewan laut. Jumlah konsumsi mikroplastik harian naik 59 kali lipat selama 1990-2018.

Tercatat juga bahwa AS mengkonsumsi mikroplastik sebanyak 2,5 gram per bulan dan Paraguay jadi negara yang konsumsi mikroplastik paling sedikit di dunia, yaitu 0,85 gram per bulan.

4 Fakta Mengerikan Sampah Plastik, No. 4 Bikin Bergidik

Sekadar informasi, studi itu memetakan serapan mikroplastik di 109 negara. Studi ini terbit di jurnal Environmental Science & Technology pada 24 April 2024.

Penelitian ini berdasarkan model data yang sudah ada yang memperkirakan jumlah mikroplastik yang termakan atau terhirup oleh manusia. Ini terjadi karena sampah plastik tidak bisa diolah dan terurai dengan baik sehingga menyebar ke lingkungan.

Studi ini juga memperhitungkan kebiasaan makan setiap negara, teknologi pemrosesan makanan, demografi usia, dan kecepatan bernapas.

"Penyerapan mikroplastik di tingkat negara merupakan indikator penting dari polusi plastik dan risiko kesehatan masyarakat," tulis para peneliti, Fengqi You, Roxanne E, Michael J. Zak, dan Xiang Zhao.

Pemetaan global yang komperehensif mendukung upaya mitigasi polusi lokal melalui peningkatan pengendalian kualitas air dan daur ulang yang efektif, lanjut para penulis studi.

Ilustrasi sampah plastik. (Dokumen Pixabay) Ilustrasi sampah plastik. (Dokumen Pixabay)

China dan Mongolia Jadi Penghirup Mikroplastik Terbanyak di Dunia

Studi Cornell University juga menggunakan data konsentrasi mikroplastik di udara, demografi usia, dan laju pernapasan. Tercatat Tiongkok dan Mongolia menghirup mikroplastik sebanyak 2,8 juta partikel setiap bulan.

Sementara itu, AS menghirup 300 ribu partikel mikroplastik per bulan. Negara-negara seperti Spanyol, Portugal, dan Hungaria menghirup 60 ribu-240 ribu partikel mikroplastik per bulan.

“Industrialisasi di negara berkembang, khususnya di Asia Timur dan Selatan, telah menyebabkan peningkatan konsumsi bahan plastik, timbunan sampah, dan serapan mikroplastik oleh manusia," kata You yang juga merupakan dosen senior di Cornell Atkinson Center for Sustainability.

Sampah botol plastik. (Dokumen Pixabay) Sampah botol plastik. (Dokumen Pixabay)

Bahaya Mikroplastik Jika Tertelan Atau Terhirup Manusia

Keren, Mahasiswa Ini Olah Sampah Plastik Jadi Oli

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, mikroplastik merupakan plastik yang berukuran sangat kecil, yaitu kurang dari 5 milimeter. Mikroplastik bisa ditelan oleh makhluk hidup, bahkan oleh bakteri dan plankton.

Partikel ini juga bisa masuk ke tubuh mabusia, contohnya lewat makanan. Mikroplastik memungkinkan masuk ke tubuh jika manusia mengkonsumsi air atau hewan air yang tercemar limbah plastik, menggunakan garam ketika mengawetkan makanan, serta menggunakan wadah makanan dari plastik.

Menurut hasil penelitian Eka Chlara Budiarti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation, mikroplastik ini berbahaya jika masuk ke tubuh manusia.

Jika terhirup atau tertelan, partikel itu akan mengendap di saluran pencernaan, pernapasan, dan organ lain. Endapan itu tidak bisa dicerna atau diserap tubuh. Jika dibiarkan, peradangan akan muncul dan ada kemungkinan timbul tumor atau kanker.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//