Waspada Cuaca Ekstrem saat Musim Pancaroba
FAKTA.COM, Jakarta – Saat ini, Indonesia memasuki musim pancaroba, yaitu beralih dari musim kemarau ke hujan. Masyarakat pun perlu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, di Jakarta, dikutip dari laman BMKG, Kamis (2/11/2023).
Musim Hujan Datang Telat, Ini Dia PenyebabnyaCuaca ekstrem, kata Dwikorita, bisa berupa hujan lebat dengan petir dan angin kencang. Bahkan, hujan es juga bisa terjadi. Cuaca ini juga bisa disebabkan oleh arah angin yang bervariasi. Ini mengakibatkan cuaca berubah dari panas ke hujan.
Pada umumnya, cuaca cerah pada pagi hari, lalu awan tumbuh pada siang hari. Awan yang biasanya tumbuh adalah cummulonimbus (CB) berbentuk kembang kol dan tepi awan berwarna keabu-abuan. Awan ini akan berubah menjadi gelap pada sore hari. Awan ini bisa menyebabkan hujan, angin, dan petir.
Picu Bencana
Menurut BMKG, awal musim hujan akan terjadi pada Oktober-Desember 2023, sementara itu puncaknya terjadi pada Januari-Februari 2024. Dwikorita mengatakan curah hujan bisa memicu bencana seperti banjir dan tanah longsor.
“Kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami imbau untuk waspada dan hati-hati,” kata dia.
Tradisi Unik Masyarakat Indonesia Saat Menyambut HujanBMKG juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya untuk memitigasi potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan, terutama di daerah yang curah hujannya tinggi.
“Wilayah itu diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor,” kata dia.
Pemerintah daerah, lanjut Dwikorita, bisa lebih optimal mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi bencana yang mungkin terjadi pada musim hujan dan memberikan peringatan dini.
Komentar (0)
Login to comment on this news