Luhut: Pak Jokowi akan Jadi Kenangan Indah

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengucapkan selamat tinggal pada Presiden Joko Widodo yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober mendatang.

"Saya kalau boleh mungkin sentimentil, selamat jalan Pak. Bapak akan menjadi kenangan yang indah buat Indonesia," ucap Luhut dalam acara peresmian pabrik anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, pada Rabu, (7/8/2024).

Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Walaupun masih dua, tiga bulan (mengakhiri jabatan), Pak Presiden, tapi saya kira acara penting semacam ini buat saya pribadi sangat menyentuh," lanjutnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Luhut: Indonesia akan Bangun Pusat Riset Baterai EV di Sulteng

Luhut menuturkan bahwa Presiden Jokowi telah berjasa dalam meletakkan landasan hilirasi industrialisasi di Indonesia. Sebelumnya keputusan Jokowi untuk menghentikan ekspor bijih nikel telah menimbulkan pro dan kontra karena berdampak pada kehilangan nilai ekspor sebesar 1,5 miliar USD. 

Menurutnya, Presiden Jokowi telah meninggalkan legacy, yang tidak mudah untuk disamai orang lain. Jokowi, kata dia, akan dikenang karena telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi. Tidak hanya pengekspor bahan baku mentah.

"Sekarang buahnya kita lihat Pak, kita disegani, dihormati dan teknologi kita cukup bagus dan ekspor kita meningkat. Jadi saya yakin dalam waktu yang tidak lama, ekspor kita dalam turunan hilirisasi ini, akan meningkat secara signifikan," jelas Luhut. 

Selain itu, ia menilai bahwa negara lain tidak akan lagi menganggap enteng Indonesia. Indonesia merupakan negara besar yang tidak bisa diatur-atur oleh siapapun. 

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa rencana untuk membangun ekosistem besar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di tanah air mulai terlihat nyata.

"Rencana yang sudah kita putuskan beberapa tahun yang lalu untuk membangun sebuah ekosistem besar kendaraan listrik satu per satu mulai kelihatan nyata dan betul-betul sudah ada di negara kita Indonesia," kata Presiden dalam sambutannya.

Presiden selanjutnya menjelaskan lebih detil upaya-upaya yang telah dilakukan dalam membangun ekosistem EV tersebut. Dimulai dengan menghentikan ekspor nikel pada 2020, kini nilai tambah ekspor telah meningkat.

"Tetapi saat itu saya meyakini bahwa nilai tambah kalau kita stop raw material ini akan melompat naik dan tadi seperti dikatakan oleh Pak Menko Luhut Binsar Pandjaitan sekarang sudah 34 miliar dolar AS nilai dari ekspor nikel kita," tuturnya. 

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//