Spanyol dan Italia Bakal Saling Mendominasi, 'Final' yang Terlalu Dini

X.com/@euro2024
Place your ads here

FAKTA.COM, Jakarta - Laga mempertemukan dua raksasa Eropa bakal tersaji Jumat (21/6/2024) dini hari WIB. Spanyol dan Italia bakal berhadapan dalam matchday kedua Grup B di AufSchalke Arena, Gelsenkirchen.

Seperti final yang terlalu dini. Laga klasik itu bakal berlangsung seru. Utamanya, kedua tim bakal bertarung untuk memperebutkan tiket lolos langsung ke fas gugur.

Pasalnya, Spanyol dan Italia memiliki poin yang sama, yakni tiga poin. Spanyol berada di puncak untuk sementara lantaran unggul selisih gol dari Italia.

La Furia Roja bermain cantik saat melumat raksasa Balkan, Kroasia, dengan skor telak 3-0. Gli Azzuri juga meraih hasil maksimal dengan menumbangkan tim Balkan lainnya, Albania.

Rasanya, tidak mudah untuk memprediksi siapa bakal meraih kemenangan. Apalagi, keduanya kini punya skema permainan yang agak mirip. Sama-sama berusaha mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola penuh, umpan-umpan pendek, dan pergerakan antar-pemain yang kompak.

"Saya yakin ini akan menjadi pertunjukan dan pertandingan yang hebat. Ini akan menjadi pertandingan yang layak untuk kompetisi ini. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memenangkannya," ujar pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, seperti dilaporkan UEFA.

Entrenador 61 tahun itu menganggap Italia sebagai pesaing paling berat di Piala Eropa, bahkan di semua kompetisi. Laga melawan pemilik gelar Juara Dunia 4 kali itu seperti final, bukan hanya karena digdaya, Italia juga selalu bermain apik di putaran final.

"(Italia) adalah pesaing di setiap kompetisi internasional. Spanyol vs Italia adalah pertandingan klasik, dan bisa saja menjadi final. Mereka memiliki pemain hebat, pelatih hebat, dan budaya sepak bola yang nyata. Mereka adalah salah satu tim nasional yang hebat," ujar mantan pelatih Athletic Bilbao itu.

Spanyol berada dalam kondisi prima. Menjelang lawan Gli Azzuri, latihan pun lebih diintensifkan. Semua penggawa El Matador pun dalam keadaan bagus. Hanya Aymeric Laporte yang belum berlatih dengan intens.

Di sisi lain, Italia penuh kepercayaan diri usai mengklaim kemenangan yang sulit di laga pembuka. Meski sempat tertinggal oleh gol cepat Albania di menit pertama, Azzuri mampu membalas bahkan memetik kemenangan dengan skor akhir 2-1. Selain itu, anak asuh Spaletti juga mampu mendominasi pertandingan dan membuat Albania bertahan sepanjang pertandingan.

Italia pun punya sejarah manis melawan Spanyol di dua ajang EURO sebelumnya. Azzurri mengalahkan Spanyol 2-0 di babak 16 besar 2016, dan menang lewat adu penalti di Wembley, Inggris pada EURO 2020.

Selain itu, Luciano Spalletti memiliki semua pemain yang tersedia, tanpa ada yang cedera. Mantan pelatih Napoli itu dapat menggunakan susunan pemain yang sama seperti yang ia gunakan saat melawan Albania.

Sama seperti la Fuente, Spaletti pun menganggap laga melawan Spanyol adalah final. "Saat bermain di EURO, semua pertandingan adalah final, semua pertandingan unik, semua pertandingan adalah sesuatu yang perlu diingat," katanya.

Karenanya, Spaletti akan menginstruksikan anak asuhnya untuk mendominasi permainan seperti dalam laga melawan Albania. Apalagi, Spanyol adalah tim yang selalu mengandalkan penguasaan bola yang tinggi.

"Saya yakin jika kami menyerahkan bola kepada mereka (Spanyol), hasilnya akan buruk bagi kami. Jadi, kami harus mengambil inisiatif dan melihat apakah kami dapat melakukannya melawan lawan yang hebat," kata eks pelatih AS Roma itu.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Infografis
//